Puisi untuk Menguatkan Karakter Siswa

Salah satu kelompok siswa kelas X SMAmda Surabaya dalam tugas memahami puisi (Alfi Faridian for PWMU.CO)

PWMU.CO – Puisi untuk menguatkan karakter siswa menjadi keyakinan Alfi Faridian MPd, Guru Bahasa Indonesia Kelas X SMA Muhammadiyah (Smamda) Sidoarjo, Jawa Timur. 

Oleh karena itu dia mengajak murid-muridnya di kelas X atau fase E mempelajari teori tentang menulis puisi dan memahami maknanya, Senin (2o0/5/2024)

Dia membagi kelas ke dalam beberapa kelompok. Per kelompok beranggotakan 3-4 murid. Dia lalu membagikan satu puisi dan lembar kerja kepada masing-masing kelompok untuk didiskusikan. 

Puisi-puisi yang dia bagikan ke masing-masing kelompok adalah karya penyair-penyair terkenal. Ada Negeriku karya Mustofa Bisri, Sajak Tafsir oleh Sapardi Djoko Damono, Zikir oleh Zawawi Imron.

Doa Seorang Serdadu Sebelum Pulang oleh WS. Rendra, Senja di Pelabuhan Kecil karya Chairil Anwar, Tanah Air Matakarya Sutardji Calzoum Bachri, Peringatan Ditulis oleh Widji Tukul, Dalam Kemah oleh Goenawan Mohamad, dan Kerendahan Hati karya Taufik Ismail.

Bu Al, panggilan akrabnya, mengatakan puisi merupakan bentuk karya yang indah. “Jadi tidak ada bentuk puisi yang salah, atau puisi yang benar. Yang ada ialah puisi yang indah atau kurang indah,” ujarnya.

Dia menambahkan, puisi adalah sastra yang memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan pemahaman budaya bagi murid. 

Menurut Bu Al, dengan mempelajari sastra, murid tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dan mengapresiasi estetika, tetapi juga mengembangkan empati dan wawasan terhadap berbagai perspektif manusia. 

Melalui puisi, lanjutnya, murid terbantu memahami nilai-nilai moral, sejarah, dan sosial yang terkandung dalam karya-karya sastra klasik dan kontemporer. Selain itu, diskusi kritis tentang teks sastra melatih keterampilan berpikir kritis dan analitis, yang esensial bagi pengembangan intelektual. 

“Integrasi sastra dalam kurikulum memperkaya pengalaman belajar dan mempersiapkan murid untuk menjadi individu yang lebih bijaksana dan berbudaya,” katanya.

Murid-murid pun mulai mengenal dan mengagumi penyair-penyair Indonesia. seperti diungkapkan Aisha Fiora Nurizzah siswa kelas X-7.“Bagus sekali puisinya Bu, seperti ikut merasakan apa yang dirasa WS Rendra. 

Demikian juga yang dikatakan Mevlana Brahmantya Juliano siswa kelas X-7. Menurutnya pilihan kata yang dipakai penyair Sapardi Djoko Damono sangat keren. 

Sementara itu Meycha Ayu Distira, siswa kelas X-7 mengatakan, “Saya suka puisinya Pak Zawawi, ada unsur keagamaannya.” (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version