Tim Robotik PEM-SMK Mutu Gondanglegi Rebut Emas IYRC 2024 Malaysia

Tim Robotik PEM-SMK Mutu Gondanglegi menerima medali satu gold dan dua silver dari Prediden IYRC, Mr. Phip Tan (tiga dari kiri) di Educity Sport Complex Johor Malaysia.

Tim Robotik PEM-SMK Mutu Gondanglegi Rebut Emas IYRC 2024 Malaysia; Oleh KH M. Fahri SAg MM; Direktur Pesantren Entrepreneur Muhammadiyah (PEM) Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur

PWMU.CO – Tim Robotik Pesantren Entreprenur Muhammadiyah (PEM) dan Muhammadiyah Tujuh Robotic (M-Turbo) SMK Muhammadiyah 7 (Mutu) Gondanglegi, awalnya sempat minder dan ciut nyali melihat kecanggihan tim robotiK lawan, namun dengan semangat pantang menyerah, akhirnya berbuah gold (emas) dan silver (perak) di ajang International Youth Robotic Competition (IYRC) 2024 di Johor Bahru Malaysia.

International Youth Robotic Competition (IYRC) 2024 merupakan even tahunan yang diselenggarakan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang konsisten dalam pengembangan teknologi robotik di bidang pendidikan. Ajang ini menjadi pembuktian siapa yang paling hebat, paling inovasi dan paling canggih robotik-nya diantara negara ASEAN.   

Sebab itu saya menyempatkan diri untuk hadir mendampingi santri PEM yang sekaligus juga siswa SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi. Selain untuk memprovokasi santri, juga untuk meng-upgrade dan meng-update pengetahuan saya tentang teknologi robotik pendidikan mutakhir.

Selama IYRC berlangsung di Johor Bahru Malaysia, saya saksikan banyak perkembangan teknologi robotik pendidikan terkini. Seperti; inovasi robotik, desain konstruksi robotik, teknologi coding, penerapan artificial intelegnt (AI) di bidang robotik dan implementasi robotik dalam sains, teknologi, engineering, art dan matematika (24-27/5/2024).

IYRC 2024 di Johor Bahru Malaysia tidak sebatas kompetisi robotik di antara anak-anak muda ASEAN, jauh dari itu menjadi ajang pertunjukan kreativitas sains, persahabatan global, unjuk keterampilan dan  eksplorasi karakter luhur bangsa dan negaranya. Saya termasuk orang yang kurang sepakat bila sebagian orang mengatakan anak muda saat ini minim prestasi dan miskin karakter. 

Kemeriahan IYRC tahun ini, begitu tampak sejak pembukaan sampai dengan penutupan. Enam ratus lebih peserta dan ribuan penonton memadati Educity Sport Complex Johor Bahru Malaysia. Peserta berasal dari, Singapore, Brunai Darussalam, Indonesia, Laos, Myanmar, Thailand, Philiphina, Vietnam, China, Korea, Jepang dan Malaysia sebagai tuan rumah. Yel-yel khas masing-masing Negara kerapkali muncul saat men-support tim kebanggaannya. 

Tim Robotik PEM-SMK Mutu Gondanglegi Nadhira, Fadhil, dan Abi, (kanan) saat mempresentasikan proyek Smart Farming Robotic pada juri IYRC di Educity Sport Complex Johor Malaysia.

Sempat Minder

Walau sempat minder dan demam panggung, Perjuangan Tim Robotic Pesantren Entreprenur Muhammadiyah (PEM) dan Muhammadiyah Tujuh Robotic (M-Turbo) SMK Muhammadiyah 7 (Mutu) Gondanglegi akhirnya berbuah manis. Keringat dan kerja keras-nya tidak sia-sia. Mampu mempersembahkan satu Gold (emas) dan dua Silver (perak).

Gold Medal disumbangkan Alifia Nadhira Akbar, Fadhil Akbar Radityo dan Mohamad Abi Ilmi Arizqi Putra. Tim beranggotakan tiga orang ini, berlomba dalam katagori Master Creative Design. Proyek robot yang dibuat tim SMK Center of Excellent ini, berupa Smart Farming (Kebun Pintar). 

Smart Farming Robotic bekerja dengan memanfaatkan teknologi sensor CDS (center depositor system)  yang diberi cahaya sehingga dapat   menggerakkan motor DC (direct current) yang membawa tanaman di pagi hari keluar dari ruang kebun untuk mencari cahaya matahari guna berfotosintesis. Disaat perjalanan keluar dari ruang kebun, tanaman dideteksi sinar Infra Red yang  menyemprotkan nutrisi atau zat yang dibutuhkan tanaman. 

Selanjutnya, di saat sensor CDS mendeteksi datangnya malam/gelap, motor DC yang berada pada tanaman akan kembali masuk ruang kebun dan cahaya lead secara otomatis menyala. Demikian pula saat hujan turun, sensor kelembaban mendeteksinya dan atap ruang kebun menutup secara otomatis untuk melindungi tanaman. 

Meyakinkan lima dewan juri yang berasal dari perguruan tinggi dan industri di Malaysia serta dewan juri dari ASEAN (Thailand, Laos, Vietnam), Nadhira bersama tim selama lima menit mempresentasikan karyanya. Pertanyaan dewan juri cukup seru dan menantang, selain menguji Project Creative Smart Farming,  juga menguji mental, nyali, performa, ketepatan waktu dan kemampuan dalam berkomunikasi (Bahasa Inggris). 

Silver medal disumbangkan Zaki Ahnaf Saifanisan yang turun dalam katagori Master dengan tema Save The Forest (selamatkan hutan). Pada katagori ini, peserta diberi tantangan yang perlu dijawab dengan memprogram dan mengkonstruk robot agar  bergerak dan bekerja sesuai dengan tantangan yang ditentukan dewan juri. 

Kategori Penilaian

Pemenang lomba dalam katagori ini, ditentukan dengan berdasarkan pada ketepatan jalur yang dilalui, kesesuaian penempatan barang dan kecepatan kerja robot. Tampil sebagai peraih gold medal dalam katagori Master, Save The Forest,  tim dari Malaysia dan bronze medal dari tim Robotik Laos. Sedangkan Indonesia, Zaki Ahmad harus puas di posisi kedua, dengan raihan silver medal.

Menarik untuk ditonton pada IYRC 2014, lomba pada katagori Master Sumo Rumble. Peserta diberi tantangan dengan mengonstruksi dan memprogram robot serta menyiapkan strategi agar mampu bertahan, menyerang dan menjatuhkan lawan. Pemenang lomba Sumo Romble ditentukan bila robot yang dikendalikan peserta dapat menjatuhkan lawan dari arena pertandingan. 

Sumo Rumble dimainkan secara tim, setiap tim berjumlah dua orang peserta. Dalam katagori ini, Fadhil Akbar Radityo dan Mohammad Abi Ilmi Arizqi Putra harus puas diposisi kedua setelah di final robotnya dijatuhkan tim robotik Thailand yang tampil agresif, trengginas dan kolaboratif. Sedangkan posisi ketiga ditempati tim robotik dari Vietnam.

Sebagai master coach tim Robotic PEM dan M-Turbo SMK Mutu Gondanglegi, saya melihat raihan satu golddan dua silver, sesungguhnya sudah melampau dari target. Namun bila anak-anak lebih sabar, lebih teliti, dan lebih kompak, mestinya dua silver bisa berubah gold.  

Atas prestasi yang diraihnya, santri PEM dan siswa SMK Mutu Gondanglegi mendapatkan penghargaan dari panitia berupa; medali, sertifikat dan golden ticket  untuk berlaga di ajang kompetisi robotik tingkat dunia yang akan diselenggarakan di Daejeon Korea pada pertengahan bulan Agustus 2024. 

Terima kasih saya sampaikan kepada Presiden Internasional Youth Robotic Asociasion (IYRA) Indonesia, Mr. Firdy yang telah banyak membantu tim, semua PTK PEM dan SMK Mutu Gondanglegi dan seluruh masyarakat Indonesia atas support dan doanya. (*)

Johor Bahru Malaysia, Selasa 28 Mei 2028

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version