PRM Wage Ajak Jamaah Meneladani Pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail

PWMU.CO – Pimpinan Ranting Muhammadiyah Wage Sidoarjo menggelar shalat hari raya Idul Adha 1445 H di Lapangan Dewata Wage Taman Sidoarjo, Senin (17/06/24).

Shalat Idul Adha 1445 H berlangsung pukul 06.15 WIB dengan khidmat dan tertib.

Imam pada shalat Idul Adha adalah Ustadz Imam Hanafi, SSosI, seorang hafidz dan imam tetap masjid Al-Ikrom PRM Wage.

Lalu, Khotib pada sholat idul adha kali ini adalah ustadz Pradana Boy, ZTF MA PhD dari Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Pukul lima pagi, bapak-bapak PRM Wage telah siap menyambut para jamaah.

Begitu juga dengan ibu-ibu Aisyiyah Wage, yang pada waktu itu berseragam jubah putih siap menyambut jamaah putri dengan senyuman dan sapaan hangat.

Jumlah Hewan Kurban 1445 H

Sebelum pelaksanaan sholat, sekretaris PRM Wage, Musman, SH MM menyampaikan kepada jamaah bahwa PRM Wage telah menerima amanah dan menyalurkan daging kurban.

Total keseluruhan hewan kurban adalah 36 ekor sapi dan 35 ekor kambing, dengan perincian berikut.

  1. Panitia PHBI terkumpul 19 ekor sapi dan 21 ekor kambing
  2. Masjid Al-Hikmah terkumpul 13 ekor sapi dan 4 ekor kambing.
  3. Perguruan Muhammadiyah Wage (SD Muhammadiyah 3 Ikrom dan TK Aba 25 Wage) terkumpul 4 ekor sapi dan 10 ekor kambing.

Kemudian, Musman mewakili atas nama panitia peringatan hari besar Islam (PHBI) PRM Wage turut menyampaikan terima kasih kepada para jamaah.

Jamaah telah mempercayakan penyembelihan dan penyaluran hewan kurban kepada panitia PHBI PRM Wage dengan jumlah yang besar.

PESAN KHATIB

Pada pelaksanaan shalat idul adha 1445 H ini, khatib menyampaikan pesan pada jamaah untuk meneladani kisah pengorbanan Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as dalam al-Quran.

Adapun hikmah yang bisa kita peroleh dari Idul Adha ini adalah:

  1. Keluarga Nabi Ibrahim as merupakan contoh model keluarga sakinah mawwadah warahmah
  2. Cara komunikasi antara Nabi Ibrahim as dengan anak dan istrinya. Nabi Ibrahim as mencontohkan pendidikan karakter dengan pola komunikasi yang lemah lembut sebagai kepala keluarga.
  3. Nabi Ibrahim mengajarkan nilai kesabaran yang atas ujian yang diterimanya dari Allah SWT.
  4. Tawakkal, membebaskan hati dari segala ketergantungan selain kepada Allah disertai doa
  5. Kesadaran diri menjadi pribadi yang taat kepada Allah SWT

Melalui kisah Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail, terdapat refleksi penting untuk meneladani jejak perjalanannya.

Ketabahan Nabi Ibrahim as serta kisah hidup perjuangan yang penuh dengan cobaan, pengorbanan, ketabahan dan keikhlasan memotivasi diri untuk tidak menyerah pada keadaan.

Bertawakkal kepada Allah adalah salah satu jalan menghadapi ujian dalam hidup.

Kontributor Nurul Musdholifah Editor Zahra Putri Pratiwig

Exit mobile version