Penampilan Tari Cucuk Lampah di Pelepasan Murid SD Muhtar

Murid SD Muhtar tampil tari cucuk lampah dalam acara pelepasan murid kelas VI di aula Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar, Sabtu (15/6/2024). (Agus Fawaid/PWMU.CO).

PWMU.CO – Tari cucuk lampah ditampilkan para penari cilik dari murid “Islamic School” SD Muhammadiyah Kota Blitar (SD Muhtar) dalam acara pelepasan murid kelas VI di aula Kecamatan Kepanjenkidul Kota Blitar, Sabtu (15/06/2024).

Tari cucuk lampah merupakan salah satu tradisi Jawa yang mengesankan dan bermakna. Dalam bahasa Jawa, “cucuk” berarti pemimpin pasukan, sementara “lampah” berarti berjalan. Sehingga “cucuk lampah” adalah pemimpin dari pasukan yang berjalan di barisan terdepan.

Pelatih ekstrakulikuler tari, Nifaul Rimayanti menjelaskan, tarian cucuk lampah ini bertujuan untuk menjemput tamu undangan.

“Kalau zaman dulu, tarian cucuk lampah untuk acara adat maupun penjemputan pengantin Jawa. Sementara kalau sekarang bisa digunakan untuk acara resmi seperti wisuda,” katanya.

Murid yang ditampilkan itu diambil dari hasil pemilihan murid yang ikut ekstrakurikuler tari di SD Muhtar. Selama beberapa pekan sebelum tampil, mereka melaksanakan latihan di sekolah setelah jam pelajaran berakhir.

Murid yang menjadi cucuk lampah yakni Adinda Mazaya Arrahim, Felisa Hafizhan Putri, dan Nadhifa Ulfa Alifiya Fatin. Mereka semua murid kelas III, menampilkan tarian itu dengan baik.

“Mereka tampak gembira dan sering tersenyum saat menari. Hal ini ditunjang juga dengan kostum khas penari,” kata guru pendamping Nanik Febrianawati SPd

Tari cucuk lampah mulai tampil jam 10:30 WIB. Dari belakang aula bejalan sambil menari mengiringi kirab menuju ke depan panggung. Urutan kirab dari depan adalah penari, pembawa bendera panji-panji, kepala sekolah, guru kelas VI, dan seluruh murid kelas VI.

Setelah sampai di depan panggung, mereka selesai dan kembali ke tempat masing-masing. Seluruh murid kelas VI kembali duduk di tempat yang sudah disediakan khusus untuk mereka.

Sebelumnya pada jam 09:30 WIB para penari itu juga menampilkan tarian yang berjudul tari Kluwung Mas di atas panggung. Pada saat tampil, penari bernama Nadhifa sedang sakit panas. Tapi mampu menampilkan tarian sampai selesai.

Selain tarian, tentunya juga ada penampilan beberapa bakat dari murid yang lain untuk meyemarakkan acara pelapasan murid kelas VI ini.

Penulis Agus Fawaid Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan

Exit mobile version