Lindungi Informasi Pribadi, Ini Cara Efektifnya

Lukman Hakim (foto: PWMU.CO)

Lukman Hakim – Pakar Teknologi Informasi (TI) Universitas Muhammadiyah Surabaya 

PWMU.CO – Faktor buruk yang terjadi atas kelalaian di Pusat Data Nasional Sementara yang sedang ramai diperbincangan saat ini menjadi sorotan tajam di kalangan IT. Apakah hal ini dikarenakan kurangnya literasi digital termasuk pemahaman cyber scurity, Penerapan infrastruktur kemananan dan kebijakan sesuai SOP yang belum diterapkan secara profesional untuk menghandle keamanan data di PDNS.

Di era digital ini keamanan data pribadi dan informasi sensitif menjadi semakin penting untuk lebih diperhatikan. Hal ini dikarenakan penggunaan teknologi yang semakin meluas baik di kalangan individu, perusahaan maupun pemerintahan semakin banyak tantangan dalam menjaga keamanan dan kerahasiaan informasi. Salah satu cara efektif untuk melindungi informasi pribadi adalah dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah keamanan siber yang tepat.

Pertama, melakukan edukasi mengenai penggunaan kata sandi yang kuat sangatlah penting, kata sandi merupakan benteng pertama yang melindungi akun dan data pribadi kita dari akses yang tidak sah. Tentu penerapan kata sandi sebisa mungkin memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan, pemilihan kata sandi yang kuat adalah yang memiliki kombinasi huruf besar dan kecil, angka, serta simbol dan sebaiknya tidak mudah ditebak oleh orang lain.

Selain itu verifikasi dua langkah atau two-factor authentication (2FA) juga merupakan langkah penting dalam meningkatkan keamanan akun. Dengan mengaktifkan 2FA setidaknya menambah kemanan akses ke perangkat, karena selain memasukkan kata sandi pengguna juga harus melalui satu langkah tambahan untuk memverifikasi identitas mereka, misalnya melalui kode yang dikirim ke ponsel atau email. Hal ini membuat peretas semakin sulit untuk mengakses akun dan juga meminimalisir resiko mendapatkan kata sandi.

Kewaspadaan terhadap serangan phising juga harus ditingkatkan. Phising sendiri upaya untuk mendapatkan informasi sensitif seperti nama pengguna, kata sandi dan data kartu kredit dengan menyamar sebagai entitas tepercaya dalam komunikasi elektronik. Maka dari itu pengguna harus waspada terhadap email atau pesan mencurigakan yang meminta informasi pribadi dan selalu memeriksa keaslian sumber pesan tersebut.

Selain itu menjaga privasi di media sosial juga merupakan aspek penting dalam keamanan siber. Karena bisa jadi informasi palsu (fake akun), Pengaturan privasi yang tepat dapat membantu membatasi siapa saja yang dapat melihat informasi pribadi kita, serta mencegah penggunaan data kita untuk tujuan yang tidak diinginkan.

Secara keseluruhan edukasi tentang langkah-langkah keamanan siber yang tepat sangatlah penting dalam melindungi informasi pribadi dan menghindari risiko yang tidak diinginkan. Dan dibarengi dengan memahami dan menerapkan praktik keamanan yang baik maka kita dapat menikmati manfaat teknologi tanpa harus mengorbankan keamanan data kita.

Mengenai hal tersebut baru-baru ini juga menjadi kritik dan sorotan pengelolaan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang dirasa kurang sigap dalam menjaga kemanan data. Adanya serangan siber Ransomware pada PDNS mengakibatkan beberapa data tidak bisa diakses

Penyebab PDNS Terkena Serangan Hacker

Berikut setidaknya ada 4 penyebab mengapa PDNS bisa terkena serangan hacker:

Pertama, dipimpin oleh orang yang kurang kompeten dalam bidang teknologi Informasi dan tidak memiliki tim yang mampu menghandle, faham akan cyber security, ahli dalam mengamankan data dan sistem dari serangan cyber. Termasuk implementasi protokol keamanan yang tepat dan pemantauan terus-menerus terhadap ancaman keamanan.

Kedua, Kurangnya tingkat keamanan yang berlapis. Maka perlu memiliki tingkat keamanan berlapis-lapis untuk keamanan server dan database. Contoh salah satunya menggunakan firewall untuk mengontrol lalu lintas jaringan yang masuk dan keluar dari server dan database, serta menerapkan kebijakan akses yang ketat.

Ketiga, Minimnya backup data. Ini jelas tidak boleh disepelekan mengingat setelah proteksi dilakukan maka selanjutnya melakukan Backup data secara berkala yang tidak hanya di satu tempat. Hal ini jauh akan melindungi data dari kehilangan akibat bencana alam, pencurian, atau kejadian tak terduga lainnya.

Keempat, Tidak menggunakan OS server yang populer dan rentan terhadap serangan siber. 

Pemilihan OS server yang populer dan kuat terhadap serangan siber seperti Linux merupakan pilihan yang cerdas. Karena Linux sendiri dijuluki Less Targeted by Malware meskipun tidak kebal terhadap serangan. Linux memiliki struktur keamanan yang lebih kuat dan jarang menjadi target utama bagi malware atau virus komputer dibandingkan dengan sistem operasi lain yang lebih umum digunakan.

Kemampuan dan ulasan ini penting untuk memastikan bahwa Pusat Data Nasional Sementara dapat beroperasi dengan efektif, aman, efisien dan tentunya terjamin tingkat keamanannya dalam mendukung berbagai kebutuhan teknologi informasi suatu negara.

Editor Teguh Imami

Exit mobile version