Tingkatkan Kualitas Pembelajaran, Ini Rahasia SDM 18 Surabaya

Workshop Kurikulum SDM 18 Surabaya (Mitha/PWMU.CO).
Workshop Kurikulum SDM 18 Surabaya (Mitha/PWMU.CO).

PWMU.COSD Muhammadiyah 18 Surabaya gelar workshop kurikulum dengan tema “Implementasi Sekolah Ramah Anak dan Membangun Budaya Disiplin Positif di Sekolah” yang berlangsung pada hari Selasa, (9/7/24).

Kegiatan workshop bertempat di Hall Al-Insyirah SD Muhammadiyah 18 Surabaya. Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh guru dan karyawan ini dilaksanakan pada pukul 08.30 WIB.

Dewi Mayangsari MPsi Psikolog, sebagai narasumber workshop kurikulum ini menjelaskan bahwa penting sekali pemenuhan hak pendidikan anak dalam mengembangkan minat dan bakat, kemampuan anak, serta mempersiapkan tanggungjawab anak di kehidupan bermasyarakat.

“Hak pendidikan anak tidak hanya mendapatkan fasilitas belajar yang nyaman dan aman, tetapi juga melindungi anak dari semua bentuk kekerasan.” imbuhnya.

Konsep satuan pendidikan ramah anak ada empat poin di antaranya: Mengubah pendekatan, memberikan teladan, perlindungan, dan terlibat aktif.

Dewi Mayangsari MPsi Psikolog, tengah menjadi narasumber dalam Workshop Kurikulum SD Muhammadiyah 18 Surabaya (Mitha/PWMU.CO).

Dewi Mayangsari MPsi Psikolog, menyampaikan bahwa orang tua juga ikut terlibat aktif dalam menerapkan pendidikan yang ramah kepada anak. Baik ketika di rumah maupun lingkungan sekolah, agar anak merasa nyaman dan aman.

Permasalahan anak terjadi juga melibatkan peran orang tua dan guru dalam penanganan masalah anak. “Ketika anak mengalami permasalahan, mari coba dengarkan, tanyakan bagaimana perasaannya, konfirmasi apabila ada hal yang salah maka luruskan dan beri solusi.” imbuhnya.

Penerapan sekolah ramah anak ini tentunya mengarah pada budaya disiplin positif di sekolah. Disiplin positif merupakan proses pendisiplinan tanpa memberikan ancaman atau memberikan hukuman dalam pembelajaran. Yang mana agar mereka dapat memahami, mengontrol kesadaran diri, dan bertanggungjawab.

“Komunikasi, percaya, peduli, dan membangun kesepakatan kepada anak berperan penting dalam proses penerapan budaya disiplin positif di sekolah.” Ujar Dewi Mayangsari MPsi Psikolog, mengakhiri workshop kurikulum.

Baroroh Berlian Novantika SPd sebagai kepala sekolah menyampaikan, bahwa tujuan dilaksanakan workshop ini sebagai salah satu bentuk pengembangan kualitas pembelajaran ramah anak dan budaya disiplin di sekolah. Tentunya agar lebih siap menyambut tahun ajaran baru dengan maksimal.(*)

Penulis: Mitha Rizky Rachmawati Editor: Amanat Solikah

Exit mobile version