Metode Allah Menyadarkan Manusia

Alvin Qodri (Foto: PWMU.CO)

Alvin Qodri Lazuardy – Ka. SMP AT TIN UMP, MTT Kab. Tegal, Penulis Buku.

PWMU.CO – Dalam kehidupan, kita kerap dihadapkan pada berbagai peristiwa yang mengundang kita untuk merenung dan memahami tanda-tanda kebesaran Sang Pencipta. Salah satu konsep yang kaya akan makna adalah tadbir, atau pengelolaan Tuhan atas alam semesta, yang disebut dalam Al-Quran sebagai “yudabbiru al-amra.” Konsep ini mencakup segala aspek kehidupan, termasuk penjelasan ayat-ayat, baik yang tersurat dalam Al-Quran maupun yang tersirat di alam raya.

Tuhan menjelaskan ayat-ayat-Nya (yufasshilu al-âyât) dengan berbagai cara yang mempesona. Ada saat di mana penjelasan ini menyentuh akal kita, mengajak kita berpikir dan merenung. Misalnya, ayat-ayat yang menguraikan penciptaan langit dan bumi mengundang kita untuk memikirkan keteraturan dan keseimbangan kosmos, sebagai bukti nyata dari keberadaan dan kebesaran Tuhan. Di waktu lain, ayat-ayat tersebut menggerakkan hati kita, menyentuh emosi dengan kisah-kisah yang sarat akan hikmah atau peringatan yang menyejukkan jiwa dan menggugah kesadaran.

Pengelolaan Tuhan atas alam semesta ini tidak hanya berupa penjelasan yang menyentuh akal dan emosi, tetapi juga disampaikan melalui berbagai pendekatan. Terkadang, Tuhan mengajak kita dengan kelembutan, memberikan motivasi dan dorongan positif untuk mengikuti jalan yang benar. Di lain waktu, peringatan keras disampaikan untuk menyadarkan kita akan konsekuensi dari tindakan yang menyimpang dari kebenaran. Semua ini merupakan bagian dari cara Tuhan dalam mengarahkan dan membimbing manusia menuju kehidupan yang lebih baik.

Tanda-tanda kebesaran Tuhan yang terhampar di alam raya hadir dalam berbagai bentuk dan makna. Kadang, kita diajak untuk melihat keserasian dan keindahan alam semesta, bagaimana setiap komponen bekerja dalam harmoni yang sempurna. Keserasian ini mengajarkan kita tentang pentingnya keseimbangan dalam kehidupan. Di saat lain, Tuhan menunjukkan manfaat yang dapat diraih dari alam, seperti kekayaan sumber daya alam yang dapat kita manfaatkan untuk kesejahteraan bersama. Namun, tidak jarang pula kita diingatkan melalui bencana dan malapetaka, yang mengajarkan kita tentang keterbatasan manusia dan perlunya kembali kepada Tuhan.

Setiap penjelasan dan tanda yang diberikan Tuhan terjadi pada waktu yang tepat dan dengan tujuan yang jelas. Tidak ada satu pun kejadian yang terjadi tanpa sebab dan makna yang mendalam. Semua ini diatur oleh Tuhan dengan kebijaksanaan-Nya yang sempurna, mengajarkan kita untuk selalu berusaha memahami hikmah di balik setiap peristiwa. Dalam pengelolaan-Nya, Tuhan menunjukkan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini memiliki tempat dan peran yang tepat, serta waktu yang sesuai untuk terjadi.

Dengan merenungi konsep tadbir ini, kita diajak untuk melihat kehidupan dengan lebih reflektif. Kita belajar untuk menghargai setiap momen, baik itu kebahagiaan maupun kesulitan, sebagai bagian dari rencana Tuhan yang lebih besar. Setiap ayat, baik yang tertulis dalam kitab suci maupun yang terhampar di alam raya, adalah undangan untuk memahami dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Melalui pemahaman ini, kita dapat menjalani kehidupan dengan lebih bijaksana dan penuh makna.

Editor Teguh Imami 

Exit mobile version