Pengajian Padang Mbulan sebagai Tradisi Gerakan Kebaikan

Suasana pengajian berlangsung. (Maftuhah/PWMU.CO)

PWMU.CO – Muharam merupakan bulan yang dimaknai oleh umat muslim sebagai Tahun Baru Islam atau Tahun Baru Hijriyah, ditandai dengan hijrahnya Rasulullah Saw dari Mekkah ke Madinah.

Pada malam 10 Muharam 1446 H (15/07/2024) atau malam Asyura, Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Paciran menggelar Pengajian Padang Mbulan perdana di Halaman Kompleks Pondok Modern Muhammadiyah Paciran. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santri, seluruh guru Pondok Modern dan jamaah dari masyarakat Desa Paciran.

Menurut Khilmi SPd, Pengajian Padang Mbulan ini akan diadakan secara rutin setiap pertengahan bulan Hijriyah, meskipun kali ini tidak dilaksanakan tepat di bulan purnama (padang mbulan).

“Hal ini karena mengambil momentum keistimewaan bulan Muharam dan syiar Puasa Asyura sebagaimana yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad Saw,” ujarnya.

Pengajian Padang Mbulan ini dibentuk sebagai sarana thalabul ilmu untuk para santri, guru dan masyarakat pada umumnya, serta tradisi baru untuk melakukan gerakan perubahan menjadi lebih baik.

“Kami berharap bisa istiqomah menyelenggarakan mejelis ini setiap bulan,” kata penggagas acara ini.

Pengajian ini diisi langsung oleh penceramah KH M Rifqi Rosyidi Lc MAg, Mudir Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Paciran. Dalam kajiannya, beliau menekankan tentang keistimewaan Puasa Asyura di bulan Muharam serta semangat hijrah sebagai sarana untuk melakukan kebaikan.

“Dengan mengikuti thalabul ilmi dalam kajian ini, maka Allah akan membantu dan selalu menggerakkan orang yang ingin berbuat baik,” ujar Rifqi.

Anggota Lajnah MTT PWM Jawa Timur ini perpesan bahwa saat mendatangi suatu majelis ilmu, jangan hanya mengambil materinya apa atau siapa yang menyampaikan. Tapi ambil semangat kebersamaannya, kesiapan kita untuk mendapatkan ilmu serta menerima masukan dari orang lain. Karena itulah yang dinilai Allah Swt untuk membantu kita dalam menggerakkan kebaikan.

Selain dalam kajian bulanan Padang mbulan, Alumni Universitas Islam Madinah ini pun mengajak kepada semua guru, dan masyarakat untuk mengikuti kajian lainnya bersama santri seperti kajian tafsir setelah Magrib setiap dua minggu sekali. (*)

Penulis Maftuhah Hamid Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan

Exit mobile version