Pesan Ketua PCM Mulyorejo dalam FORTASI SMAM Seven

Narasumber materi kemuhammadiyahan dan akhlak pelajar muhammadiyah oleh Ketua PCM Mulyorejo Najib Sulhan. (Najib Sulhan/PWMU.CO).
Narasumber materi kemuhammadiyahan dan akhlak pelajar muhammadiyah oleh Ketua PCM Mulyorejo Najib Sulhan. (Najib Sulhan/PWMU.CO).

PWMU.CO – Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) adalah kegiatan yang lazim dilakukan untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah. Khususnya untuk jenjang SMP dan SMA saat awal masuk untuk  siswa baru.  Siswa akan dikenalkan dengan program sekolah, sarana dan prasarana yang ada, termasuk dalam budaya sekolah.

Pada hari pertama, ketua panitia Rasya Segal A, mengundang Ketua Cabang Mulyorejo untuk memberikan materi tentang “Kemuhammadiyahan dan Akhlak Pelajar Muhammadiyah.” Panitia berharap agar siswa baru yang berasal dari berbagai sekolah mengenali dan bisa melaksanakan budaya di SMA Muhammadiyah Seven.

Pada awal penyampaian materi, Ketua PCM Mulyorejo Najib Sulhan bertanya tentang arti Muhammadiyah? Ada beberapa yang sudah faham dan ada yang belum memahami. Dari 70 siswa baru itu ada yang berasal dari SMP Muhammadiyah, SMP Negeri, SMP Ma’arif, juga ada dari SMP swasta umum.

“Saat berbicara tentang Kemuhammadiyahan, peserta Fortasi lebih banyak mendapatkan penjelasan tentang sejarah Muhammadiyah, Manhaj Muhammadiyah, Muhammadiyah sebagai organisasi, dan Muhammadiyah sebagai Gerakan,” ungkapnya.

“Mereka antusias untuk mengikuti materi kemuhammadiyahan. Terutama untuk mereka yang belum banyak memahami tentang Muhammadiyah, mereka memperhatikan dengan serius, tambahnya.

Suasana fortasi SMA Muhammadiyah 7 Surabaya. (Najib Sulhan/PWMU.CO)

Ketua PCM Mulyorejo Sampaikan Karakter Rasulullah

Ketika memasuki materi tentang akhlaq pelajar Muhammadiyah, peserta Fortasi diajak untuk memperhatikan tentang karakter Rasulullah Muhammad saw. Nabi Muhammad memiliki 4 karakter, yaitu siddiq, amanah, tabligh, dan fathona. Sejak kecil, Nabi Muhammad saw selalu jujur dalam bertutur sehingga mendapatkan sebutan Al-Amin.

Kunci ahlaq adalah kejujuran. Ketika seseorang sudah mulai berbohong, maka dirinya akan kehilangan kepercayaan. Bahkan bohong itu candu. Ketika seorang pelajar sudah berani berbohong, maka akan terbiasa berbohong. Untuk menutupi kebohongan itu, maka seseorang akan melakukan kebohongan yang baru. Untuk itu pelajar Muhammadiyah harus belajar jujur dan membiasakan bersikap serta berbicara jujur.

Diutusnya Nabi Muhammad ke dunia adalah untuk menyempurnakan akhlaq.  Imam malik pernah berkata, “Ta’allamal adabu qobla an tata’allamal ‘ilmu” artinya, “Pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu pengetahuan.” Betapa pentingnya penguatan moral atau adab untuk para pelajar Muhammadiyah.

Untuk mengakhiri materi Fortasi, Ketua PCM Mulyorejo berpesan kepada siswa yang sedang mengikuti acara fortasi,

“Anak-anakku, kuatkan moral, akhlaq, adab, karakter sebelum mempelajari ilmu pengetahuan. Dengan demikian, ilmu yang kalian pelajari akan lebih bermanfaat dan bisa mengantar kalian untuk hidup sukses dunia dan akhirat,” jelasnya.   

Sebelum acara diakhiri, ada siswa dari SMP yang bertanya, “Bagaimana menjadi siswa yang sukses?” Sebagai pesan penutup untuk menjawab pertanyaan siswa, Ketua PCM Mulyorejo memberikan tips menjadi pelajar sukses.

“Pertama, kenali potensi yang Anda miliki. Kedua, balut potensi Anda dengan Akhlaq mulia. Ketiga, hindari beberapa kata yang merusak mental Anda, antara lain, “Malu dan takut, tidak mungkin, itu sulit, nanti dulu, dan sudah tahu.” Frasa inilah yang menjadi racun mental untuk sulit bergerak maju,” tutupnya.(*)

Penulis Najib Sulhan Editor Amanat Solikah

Exit mobile version