Pesan Dr H Sa’ad Ibrahim di Kajian Ahad Pagi PDM Sidoarjo

Dr H Sa’ad Ibrahim MA saat mengiisi kajian Ahad Pagi PDM Sidoarjo (Sumardani/PWMU.CO)

PWMU.CO – PDM Sidoarjo mengadakan agenda kajian Ahad Pagi di Masjid An-Nur Sidoarjo Kompleks Perguruan Muhammadiyah Jl Mojopahit 666 B Sidoarjo, Ahad (21/7/2024). Sebagai pemateri Dr H Saad Ibrahim MA, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan tema kajian “Islam Berkemajuan (Kajian Nushush dan Aplikasinya)”.

Dr H Saad Ibrahim membuka kajian dengan membaca   al-Qur’an Surat  Al-Muddassir ayat 37.

  لِمَنْ شَاۤءَ مِنْكُمْ اَنْ يَّتَقَدَّمَ اَوْ يَتَاَخَّرَۗ

Artinya: “(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang ingin maju atau mundur.”

“Jamaah yang hadir  mau berkemajuan atau berkemunduran?” Tanya ketua PP Muhammadiyah tersebut. “Ayat di atas sangat terang benderang untuk menawarkan manusia untuk mau mengalami hidup kemunduran atau berkemajuan,” terangnya.

“Di dalam Muktamar Muhammadiyah yang ke 48 di Surakarta 2022, menghasilkan keputusan risalah islam berkemajuan. Faktual bahwa Muhammadiyah sudah berkemajuan gerakannya. Tafsir ayat yang dibaca di atas menurut tafsir  Al Thabari dengan ungkapan  berkemajuan bermakna  taat pada Allah. Sedangkan  berkemunduran itu bermakna bermaksiat pada Allah,” terang Kiai yang pernah memimpin PWM Jatim ini.

“Kenapa orang  muslim  berkemunduran saat ini sedangkan non Islam  berkemajuan,” tanya Kyai Kharismatik.

“Orang Islam lari meninggalkan agamanya menuju kemunduran. Dan sebaliknya, orang – orang non Muslim meninggalkan agamanya menuju kemajuan. Orang  Narasni meninggalkan agama menjadi semakin maju, kenapa ini bisa terjadi?” Tanya Kyai

“Pada tahun 2007 ada jurnal yang dikeluarkan  Hasan Hanafi dari Mesir berjudul Islam Kiri di mana berpihakkan Islam pada yang lemah,” jelasnya.

Islam berkemajuan mempunyai andil besar dalam hal menciptakan kemajuan untuk  bangsa barat maju. Banyak saham yang ditanamkan Islam, akan tetapi dunia barat menolak bahwa kemajuan barat tidak ada sangkut pautnya  dengan roh gerakan agama Islam.

Barat menjadi maju justru karena meninggalkan agamanya. Hal ini mengapa karena agama mereka bertentangan dengan prinsip  berkemajuan.

“Apakah Islam agama berkemajuan? Secara genetiknya,  Islam agama kemajuan. Jika salah diterapkan justru mengalami kemunduran,” terangnya.

Bila Islam di masa nabi diterapkan persis dimasa nabi, jika diterapkan saat ini justru bisa mengalami kemunduran. Contoh Nabi berhaji naik unta, dan zaman sekarang apa juga harus dipraktekan naik unta?

 Muhammdiyah hadir menghasilkan  Risalah Islam Berkemajuan. Apabila salah diterapkan justru mengalami kemunduran. Contoh dalam al-Qur’an Surat An-Naml ayat 40 dan Surat Al-Isra’ ayat 1.

Pertama di mana ada kisah  orang Shalih sanggup memindahkan kerajaan ratu Balqis di masa nabi Sulaiman hanya dengan sekian detik. Kedua adalah kisah Isra’ Mi”raj yang begitu dahsyat jika dijabarkan secara ilmiah. Hal ini menunjukan pada masa itu Islam sudah berkemajuan (Kisah orang Shalih zaman Nabi Sulaiman dan Isra’ Mi’raj ). Secara Imani 2 contoh kisah ayat di atas  benar- benar terjadi di masa  Nabi Sulaiman dan Nabi Muhammad.

“Agama Islam menunjukkan agama yang mengajarkan kemajuan. Muhammadiyah menghasilkan risalah Islam yang berkemajuan di setiap gerakanya. Ini telah resmi  ditetapkan saat Muktamar ke-48 di Surakarta,” terangnya.

“Dan terakhir Muhammadiyah menetapkan Kalender Hijriah Global Tunggal dalam menentukan tanggal atau bulan baru Islam. Ini bukti Islam berkemajuan dan kita harus bangga sebagai warga Muhammadiyah,” pesan Kiai Sa’ad Ibrahim di akhir kajian. (*)

Penulis Sumardani Editor Wildan Nanda Rahmatullah

Exit mobile version