Mabit KOKAM dengan Materi Masalah Lima

Sebagian peserta Mabit tampak khusyuk menyimak penjelasan pemateri. (faruq/PWMU.CO)

PWMU.CO– Bertempat di Masjid Darul Arqam Jintap Jetis Ponorogo, Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Daerah Ponorogo menggelar Malam Bina Iman Taqwa (Mabit), Sabtu-Ahad (10-11/2/2018).

Yazid Fanani, Komandan Operasi Kokam Ponorogo mengungkapkan bahwa Mabit bulanan merupakan agenda rutin Kokam Ponorogo. “Mabit ini dilakukan bulanan dan berpindah-pindah,” terang Yazid.

Dengan tema Penguatan Manhaj Muhammadiyah dan Kajian Tauhid Muhammadiyah, Muh. Syafrudin MAg dan  Rohmadi Edogawa didapuk menyampaikan materi.

Muh. Syafrudin MAg, direktur Muhammadiyah Boarding School (MBS) Jetis Ponorogo menyampaikan perlunya mengerti dan memahami apa itu Muhammadiyah.”

Muhammadiyah adalah gerakan amar makruf nahi munkar berdasarkan al-Quran dan sunah makbulah dan berazaskan Islam,” terangnya.

Selain itu, Syafrudin juga berpesan kepada 50 peserta Mabit untuk memahami pikiran-pikiran pokok Muhammadiyah.

Pikiran-pikiran pokok Muhammadiyah tersebut, lanjut Syafrudin, meliputi Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup (MKCH) Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM), dan Masalah Lima.

Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup (MKCH) Muhammadiyah merupakan dokumen awal yang perlu diketahui dan dipelajari oleh kader Muhammadiyah.

MKCH merupakan pedoman dasar memahami gerak langkah organisasi Muhammadiyah di masa lalu dan ke depannya.

Dalam bahasan MKCH dikenal istilah Masalah Lima yang menjadi bahasan secara historiografis perkembangan Muhammadiyah sampai saat ini.

Masalah Lima (Masailul khamsah) merupakan rumusan awal tentang Islam menurut pandangan Muhammadiyah tanpa ada rujukan nashnya, baik dari al-Quran maupun as-Sunnah.

Dari rumusan tersebut, tercantum pandangan dasar menurut Muhammadiyah yang tertuang dalam penjelasan mengenai Agama, Dunia, Ibadah, Sabilillah, dan Qiyas.

Sedangkan Pedoman hidup Islami warga Muhammadiyah (PHIWM) adalah seperangkat nilai dan norma Islami yang bersumber pada al-Quran dan as-Sunnah untuk menjadi dasar tingkah laku warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, Rohmadi Edogawa dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ponorogo menyampaikan tentang penguatan tauhid.

Rohmadi mengingatkan pentingnya tauhid yang murni. “Meyakini tentang kerububiyahan Allah Ta’ala memudahkan kita dalam menjalani kehidupan ini,” tandasnya (faruq).

Exit mobile version