Ketika Menteri Muhadjir Effendy Menyanyikan Lagu Maher Zain dalam Seminar

Uz Rusydiana/pwmu.co
Mendikbud Muhadjir dalam semarak Hardiknas di Malang.

PWMU.CO-Mendikbud Prof Dr Muhadjir Effendy MAP menuturkan, ada tiga domain yang harus diisi dalam pendidikan yaitu karakter, literasi, dan kompetensi.

Hal itu disampaikan Mendikbud Muhadjir Effendy dalam Semarak Hardiknas yang digelar oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PKn dan IPS bekerja sama dengan UPT Kemendikbud se-Jawa Timur.

Acara dihadiri 300 peserta diadakan di Aula PPPPTK Bidang Otomatif dan Elektronik Jalan Teluk Mandar Arjosari Kota Malang, Ahad (22/4/2018). Kegiatan yang dikemas dalam bentuk seminar nasional itu membahas tema Membumikan Literasi.

Literasi, lanjut Mendikbud, merupakan kemampuan membaca. ”Ketika membaca, pada dasarnya kita sedang berpikir secara kritis, tidak sekadar membaca. Karena itu dalam kegiatan membaca 15 menit sebelum pembelajaran, harus disertai refleksi. Siswa ditanya apa yang telah dibaca. Di situlah ada proses critical thinking,” kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini.

Critical thinking ini merupakan salah satu dari lima kompetensi yang harus dibudayakan pada siswa, selain creative, communication, collaboration, dan confidence,” lanjutnya.

Muhadjir kemudian mengajak peserta menyanyikan sebuah lirik dari musisi Maher Zain yang berjudul Assalamu alaika.  ”Qalbun bil haqqi ta’allaq, wa bi ghari hira’a ta’allaq, yabki yas’alu khaliqahu, fa’atahul wahyu fa’ashraq, iqra iqra ya Muhammad.”

“Mari kita jadikan lagu ini sebagai shalawat literasi, semua guru harus hafal. Iqra, bacalah, itulah wahyu pertama Nabi Muhammmad, yang kemudian sekarang kita menyebutnya sebagai literasi,” katanya.

Acara itu juga menampilkan hasil Gerakan Membumikan Literasi. Hadir beberapa siswa dan guru yang telah menghasilkan buku. Mereka didapuk berbagi pengalaman dalam menulis. Di antaranya Khoirun Nisak SPd, guru dari SD TPI Gedangan yang telah menghasilkan beberapa buku sendiri.

“Sesungguhnya menulis harus dimulai dengan kegemaran. Dengan menggemari sesuatu, tidak akan berat untuk dilakukan,” terang Nisak.

Untuk menjadi produktif dalam menulis, tambah Nisak, seseorang harus bergabung dalam sebuah komunitas. Karena di situlah motivasi terbentuk. Keinginan menulis terjaga dan membesar laksana virus.

Juga tampil penulis cilik bernama Afnan Nasywa, siswa kelas 2 SD Muhammadiyah 9 Malang. Dia sudah menghasilkan buku berjudul Liburan yang Menyenangkan.

Afnan diminta berbagi proses kreatif dalam penyusunan bukunya. Menurutnya, dia menghasilkan tulisan ini secara bertahap dengan rutin mengumpulkan tulisan-tulisannya berdasarkan pengalaman perjalanannya. (Uzlifatul Rusydiana)

 

Exit mobile version