Jurinya Mahasiswa Aktivis Lingkungan Belanda: Lomba Lukis Poster Bertema ‘Sungai’ di SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gresik

Foto bersama di halaman sekolah. (Kiki/PWMU.CO)

PWMU.CO – SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gresik mengadakan lomba membuat poster bertema ‘Sungai’, Sabtu (13/10/18).

Lomba ini diadakan untuk menyambut kedatangan mahasiswa asing asal Belanda bersama Yayasan Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) Wringinanom, Gresik.

Poster-poster yang diberi slogan berbahasa Inggris itu sudah dikerjakan di rumah sebelumnya. “Memang sengaja tugas membuat poster ini dijadikan sebagai PR (pekerjaan rumah). Agar dapat mempererat ikatan emosional, kerjasama, dan komunikasi antara anak dengan orangtua,” kata Kholiq Idris SPd, Kepala SD Muhammadiyah 1 Wringinanom Gresik.

Pagi hari pukul 08.00 WIB, para siswa mulai berkumpul di halaman sekolah untuk mengikuti pembukaan acara sekaligus penyeleksian poster.

Tiga mahasiswa asal Belanda sedang presentasi di depan siswa. (Kiki/PWMU.CO)

Dari ratusan poster yang ada, menurut Angga Hanif Ciputra SPd—guru yang menjadi ketua acara ini—hanya akan dipilih sepuluh terbaik dari siswa kelas kecil (I ,II ,III) dan sepuluh terbaik siswa kelas besar (IV, V, VI).

Tepat saat penyeleksian 20 karya poster berakhir, datanglah tiga mahasiswa aktivis lingkungan asal Belanda. Mereka adalah Andy Brauijns (Utrecht University), Tom Lamers (Technologi University Delft), dan Ferdinano Holzhaus (Technologi University Delft) yang kompak berkaos putih. Mereka didampingi Prigi Arisandi SSi MSi Direktur Eksekutif Ecoton Wringinanom Gresik.

Tampak para siswa antusias menyambutnya. Mereka berbaris dan bersalaman dengan ketiga bule asal Negeri Kincir Angin itu.

Dipandu Aziza Ulfa SPd—guru lulusan Jurusan Bahasa Inggris FKIP Universitas Muhammadiyah Surabaya—sebagai pembawa acara sekaligus penerjemah, mahasiswa tersebut mulai memperkenalkan diri.

Tiga mahasiswa Belanda dari kiri Andy Bruijns, Ferdinano Holzhaus, dan Tom Lamers. Tampak Kholiq Idris (kanan) dan peraih juara I kelas besar. (Kiki/PWMU.CO)

Good morning! Hello I am Tom. This is my first time in Indonesia,” sapa Mr Tom Lamers, yang menyatakan kali pertama berkunjung ke Indonesia. Perkenalan disusul kedua rekannya. Tepuk tangan meriah dari siswa menyambut perkenalan itu.

Momen berikutnya membuat guru dan siswa tertawa karena ada seorang siswa kelas I yang berani memperkenalkan dirinya sambil bersalaman dengan mahasiswa Belanda tersebut.

My name is Lio. Nice to meet you,” ujar Lio Ratmana Putra, siswa kelas I yang mengaku pertemuan ini sebagsi momen indah.

Mereka menyampaikan, kedatangan mereka ke Indonesia adalah untuk mengadakan riset tentang kualitas air sungai. “Kami akan di sini (Indonesia) selama dua bulan,” jelas Mr Tom Lamers.

Lukisan 10 finalis kelas besar. (Kiki/PWMU.CO)

Acara kemudian dilanjutkan di dalam kelas untuk mendengarkan presentasi tentang hasil riset yang mereka temukan sejauh ini. Presentasi ini diikuti oleh siswa kelas V dan VI sedangkan siswa lainnya kembali ke kelas.

‘Water quality problems’ adalah judul presentasinya. “Bahwa banyak sekali limbah plastik dan pabrik yang dibuang di sungai. Padahal kalau sungai bagus kita bisa memanfaatkannya untuk banyak hal seperti memancing, berenang, dan lainnya,” kata Mr Andy.

Indikator pengukuran baik tidaknya kualitas air, timpal Mr Tom Lamers, kalau dalam sungai itu banyak kandungan oksigen maka sungai itu masih bagus.

“Intinya, jangan membuang apapun di sungai. Siapa di sini yang ingin sungainya bersih?” tanya Prigi Arisandi. Semua siswa pun mengangkat tangan sambil berkata, “Saya!”

Para siswa memamerkan lukisan bertema ‘SungAi’. (Kiki/PWMU.CO)

“Kalau sungai sudah bersih dan sehat untuk semua orang, maka akan banyak spesies ikannya dan ukurannya akan lebih besar,” terang Prigi.

Sebuah pertanyaan muncul dari Narendra Maiza Rahman siswa kelas VI, “Bagaimana keadaan sungai di Belanda?”

Mr. Tom Lamers menjawabnya, “Di Belanda juga mengalami permasalahan yang sama seperti di Indonesia. Namun akhirnya mereka berhenti membuang sampah dan mulai mendaur ulang sampah. Sehingga dalam jangka 5 tahun sungai sudah bersih karena kerjasama dari semua orang.”

Setelah cukup berbincang-bincang, ketiga mahasiswa tersebut akhirnya memilih 20 poster yang ada untuk diambil tiga terbaik kelas kecil dan besar.

Tiga juara kelas besar. (Kiki/PWMU.CO)

Berikut juaranya:
Kelas besar
1. Juara I M. Faiq Sayyidul Mufid (kelas V).
2. Juara II Qistia Amara Albina (kelas V), 3. Juara III Rahma Nur Annisa’ (VI).

Kelas kecil
1. Juara I Non Valent Maulidya (Kelas I). 2. Juara II Niswah An Nadia Heri Putri (kelas III).
3. Juara III Ashafira Rahmadina Gobel (kelas I).

“Saya senang dan bangga karena karya saya tadi juga diminta dan akan dijadikan hiasan dinding di kantor Ecoton,” kata M. Faiq Sayyidul Mufid, sang juara. (Kiki Cahya Muslimah)

Tiga juara kelas kecil. (Kiki/PWMU.CO)
Exit mobile version