PWMU.CO– Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Pare mengadakan kajian Ulul Albab bertempat di Masjid Nur Hasan Jl. Flamboyan Kampung Inggris Tulungrejo, Kamis (3/10/2019) malam.
Hadir sebagai pembiacara Ketua Majelis Tabligh dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kediri Ustadz Drs H Hamam Tantowi .
Malam itu Hamam Tantowi mengupas masalah doa lewat wasilah atau perantara. ”Diperbolehkan berdoa melalui perantara atau berwasilah dengan amal saleh yang pernah kita kerjakan,” kata mantan ketua Pemuda Muhammadiyah Kab. Kediri era tahun 90-an itu.
Dia kemudian membuka buku HPT (Himpunan Putusan Tarjih) terbitan tahun 1929. ”Buku ini diterbitkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah jauh sebelum negara Indonesia lahir,” ujarnya yang mengundang tawa hadirin.
Diterangkan, dalam HPT bab doa dengan wasilah mencantumkan hadits yang menjadi dasar boleh berdoa dengan wasilah amal saleh. Hadits itu mengambil dari Shahih Bukhari nomor 2272 dan Muslim nomor 2743. Kemudian dia menerangkan matan haditsnya.
”Dari Abdurrahman bin Abdullah bin Umar bin Khattab radhiallahu anha, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, ada tiga orang sebelum kalian berangkat bepergian. Suatu saat mereka bermalam di suatu gua. Tiba-tiba jatuhlah batu besar dari atas gunung menutup mulut gua. Sementara mereka ada di dalamnya .
Ketiga pemuda yang terperangkap tidak ada yang dapat menggeser batu besar. Kemudian mereka berdoa kepada Allah dengan menyebutkan amal baik mereka .
Salah seorang dari mereka berdoa, ya Allah, aku mempunyai dua orangtua lanjut usia, aku tidak pernah memberi susu di malam hari kepada siapa pun, sebelum kepada keduanya. Aku telah mendahulukan mereka berdua daripada keluarga dan pembantuku.
Pada suatu hari aku mencari kayu di tempat yang jauh, ketika pulang ternyata mereka berdua telah terlelap tidur. Seperti biasanya, aku pun memeras susu. Aku dapati mereka sudah tertidur pulas. Aku menunggu hingga mereka bangun. Ternyata mereka baru bangun ketika Subuh. Gelas minuman itu masih terus di tanganku .Selanjutnya setelah keduanya bangun barulah mereka meminum susu itu.
Ya Allah, jikalau aku mengerjakan demikian itu dengan niat benar-benar mengharapkan ridhoMu , maka bukakan pintu gua dan kesulitan yang sedang kami hadapi ini. Maka batu besar itu tiba-tiba terbuka sedikit, namun mereka belum dapat keluar dari gua.
Lalu orang yang kedua berdoa. Yaa Allah, dahulu ada putri pamanku yang aku sangat menyukainya. Aku sangat menginginkannya. Namun ia menolak cintaku. Hingga berlalu beberapa tahun, ia mendatangiku karena sedang butuh uang. Aku memberinya 120 Dinar dengan syarat dia mau tidur denganku. Dia pun mau.
Sampai ketika aku sudah siap menyetubuhinya, dia berkata, tidak halal bagimu membuka cincin kecuali dengan cara yang benar. Aku langsung terperanjat kaget dan pergi meninggalkannya. Padahal dialah yang kucintai. Aku pun meninggalkan Dinar yang telah kuberikan untuknya.
Ya Allah, jika aku mengerjakan demikian itu dengan niat benar-benar mengharapkan berjumpa wajahMu , maka lepaskanlah kesukaran yang sedang kami hadapi dari batu besar yang menutupi kami ini .
Batu besar itu tiba-tiba terbuka lagi, namun mereka masih belum dapat keluar dari gua. Kemudian orang ketiga berdoa, ya Allah, aku dahulu pernah mempekerjakan beberapa pegawai . Lantas aku memberikan gaji kepada mereka. Namun ada satu orang yang tertinggal. Lalu uangnya aku kembangkan hingga menjadi harta berlimpah.
Suatu saat ia mendatangiku. Ia berkata kepadaku, wahai hamba Allah, bagaimana dengan upahku? Aku berkata padanya, setiap yang ia lihat itulah hasil upahnya. Upahnya telah kukembangkan di sebuah lembah. Ada unta, sapi, kambing, dan kuda.
Ia berkata wahai hamba Allah, janganlah engkau bercanda. Aku menjawab, aku tidak sedang bercanda. Aku lantas mengambil semua harta tersebut dan menyerahkan padanya tanpa tersisa sedikitpun.
Ya Allah, jika aku mengerjakan sedemikian itu dengan niat benar-benar mengharapkan wajahMu, maka lepaskanlah kesukaran yang sedang kami hadapi dari batu besar yang menutupi kami ini. Kemudian gua yang tertutup menjadi terbuka. Mereka keluar dan berjalan.
Ustadz Hamam Tantowi lalu memberikan ulasan. Disyariatkan berdoa dengan menyebutkan amalan saleh. ”Ini termasuk bentuk tawassul atau mengambil perantara dalam doa yang dibolehkan,” tandasnya. .
Hikmah lain dari hadits ini, sambung dia, keutamaan berbakti pada orang tua di antaranya menyebabkan seseorang selamat dari musibah. Keutamaan mendahulukan bakti pada orangtua daripada istri anak dan pembantu.
”Banyak berdoa kepada Allah dalam keadaan sulit dengan bertawasul kepada Allah melalui amalan saleh sangat dianjurkan,” tuturnya.
Kemudian, keutamaan menjaga diri dari terjerumus dalam perkara yang diharamkan seperti zina. Keutamaan orang meninggalkan zina karena takut pada Allah. Karena kemaluan wanita barulah halal setelah menikah.
Hikmah lain, keutamaan memenuhi perjanjian seperti dalam hal membayar gaji sebelum keringat pembantu kita kering , hendaknya segera dibayar. Keutamaan menunaikan amanat dan berbuat baik dalam muamalah karena adanya karomah. Ikhlas dalam beramal menyebabkan selamat kesulitan yang akan menimpa kita. (*)
Penulis Suparlan Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post