PWMU.CO – PT Midi Utama Indonesia TBK (Alfamidi) Cabang Pasuruan mengadakan sertifikasi guru Alfamidiclass selama lima hari, Senin-Jumat (16-20/12/19).
Acara ini bertujuan untuk sinkronisasi kurikulum sekolah dengan dunia usaha khususnya mata pelajaran Produktif Kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran.
Diikuti 26 guru dari tiga sekolah, yaitu SMK Pemuda Krian, SMK PGRI 13 Surabaya, dan SMKN 1 Malang.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menguasai materi sinkronisasi dan pengelolaan business centre di sekolah.
Pada hari kedua, Selasa (17/12/19), terdapat materi Produk Kreatif dan Kewirausahaan, Administrasi Barang, dan Komunikasi bisnis.
Produk kreatif dan kewirausahaan berisi tentang materi departemenisasi produk, produk substitusi (pengganti) dan produk komplementer (pelengkap), pengenalan produk, house brand dan private label Alfamidi.
Mirza Halim, koordinator trainer, menyampaikan Administrasi Barang berisi materi tentang proses penerimaan barang, proses retur barang, dokumen-dokumen penerimaan barang, stock opname barang.
Menurutnya, pemberian materi pelatihan tidak hanya dilakukan di kelas, tetapi juga melakukan praktik di toko. Peserta diajak ke toko Alfamidi yang terdapat di depan kantor cabang Pasuruan. Di sana peserta diajari bagaimana menerima produk dan pengecekan produk apakah sesuai faktur atau tidak.
“Setiap peserta diberi sebuah kontainer yang sudah diisi produk dan harus cek satu persatu apakah sudah sesuai dengan faktur atau tidak,” katanya.
Jika ada yang kelebihan barang, ada yang barangnya tidak ada, ada yang barangnya tidak sesuai spesifikasinya, maka peserta harus memberikan tanda atau kode-kode tertentu pada faktur.
“Misalnya bila ada barang yang tertulis di faktur tapi tidak ada di kontainer, maka peserta harus memberikan kode BTA yang artinya barang tidak ada,” terangnya.
Untuk praktik pengenalan produk, peserta satu persatu diminta untuk menyebutkan spesifikasi produk. Untuk mengenalkannya, maka peserta harus memperhatikan kemasan, expired date, jenis produk, merek, manfaat, barcode, dan rasa produk tersebut.
Seperti halnya yang dilakukan Rusiati, peserta dari SMK Pemuda Krian. Ia melakukan pengenalan produk Larutan Penyegar. Dia harus menyebutkan satu persatu spesifikasi produk sesuai urutan. “Pengenalan produk adalah salah satu yang harus dimiliki oleh kru Alfamidi,” jelasnya.
Dengan kegiatan sertifikasi guru ini, Mirza mengharapkan, guru-guru yang telah melaksanakan diklat selama 5 hari dapat menyampaikan materi yang telah diperoleh kepada siswa-siswi di sekolah.
Sehingga, tambahnya, siswa yang telah lolos seleksi Alfamidiclass lebih siap secara skill, knowledge dan attitude pada saat mereka Praktik Kerja Industri maupun menjadi karyawan setelah lulus SMK. (*)
Penulis Desy Kartika Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post