Pengalaman Mengikuti Shalat Gerhana di Masjid Alharam

Pengumuman shalat gerhana matahari bersama Asy Syaikh Dr Yasir bin Rasyid Ad-Dausari di Masjid Alharam.

PWMU.CO – Rabu 25 Desember 2019 beredar informasi di WhatsApp bahwa akan ada shalat gerhana matahari (shalat Alkusuf) di Masjid Alharam yang dilaksanakan pada hari Kamis 29 Rabiatstsani 1441 H bertepatan dengan 26 Desember 2019 pukul 07.00.

Shalat akan dipimpin Imam Asy Syaikh Dr Yasir bin Rasyid Ad-Dausari. Dia adalah imam muda yang berbakat. Kekhasan suaranya mengingatkan orang pada suara seniornya yaitu As-Sudais.

Hari Kamis (26/12/19) tepat pukul 07.30 ada dua kali aba-aba keras dari masjid yang menandai dimulainya shalat gerhana. Aba-aba tersebut adalah teriakan, “Asshalatu jamiah.” Pelaksanaan shalatnya sama dengan yang dilaksanakaan warga Muhammadiyah.

Imam membaca Surat Al-Isra atau surah nomor 17 dalam Alquran menjadi empat bagian. Pada rakaat pertama dua kali membaca Alfatihan dilanjutkan dengan Surah Alisra. Pada rakaat yang kedua juga dua kali baca Alfatihah dan dilanjutkan dengan baca suarah Alisra. Imam membaca surat-surat tersebut dengan jahar (keras).

Dalam khutbahnya imam menjelaskan Alquran Yunus (10) Ayat 5-6. Diuraikan bahwa benda-benda langit ditakdirkan bergerak dan berjalan dengan konstan sehingga bisa dihitung kapan terjadinya gerhana. Di luar itu semua gerhana hanyalah salah satu di antara jutaan tanda-tanda kekuasaan Allah, yang memiliki hikmah khas, yaitu kemaslahatan hidup manusia.

Addausari juga menyitir hadits tentang peristiwa gerhana pada zaman Nabi Muhammad SAW. Bahwasanya pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Nabi SAW yang bersamaan dengan meninggalnya putra beliau yang bernama Ibrahim. Masyarakat pun menghubung-hubungkan dua kejadian tersebut. Mereka berkata, “Karena berduka atas meninggalnya putera Nabi SAW, maka langit pun berduka dengan gerhana.”

Menanggapi hal tersebut beliau bangkit berkhutbah dengan menyampaikan puja-puji kepada Allah sebagaimana mestinya dan beliau mengatakan: “Matahari dan bulan keduanya adalah tanda kebesaran Allah Yang Maha Mulia. Gerhana tidak disebabkan oleh mati dan lahirnya seseorang. Dan jika kamu menyaksikan hal itu maka segeralah shalat.” [HR Al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad dari Aisyah RA]. (*)

Kontributor Syamsuddin. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version