MDMC Pacitan Berjibaku Bersihkan Material Longsor

MDMC Pacitan berjibaku bersihkan material longsor. Longsor menimpa Desa Gembuk Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan, Ahad (15/11/2020).
MDMC Pacitan berjibaku bersihkan material longsor. Relawan MDMC Aris Nurhadi menggunakan chainsaw untuk memotong pohon di lokasi longsor (Isa/PWMU.CO)

PWMU.CO – MDMC Pacitan berjibaku bersihkan material longsor yang menimpa Desa Gembuk Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan, Ahad (15/11/2020).

Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Pacitan Agus Hadi Prabowo menyampaikan daftar relawan yang tergabung di MDMC Pacitan untuk membantu korban longsor masih terus bertambah.

“Sampai hari ke-20, Sabtu (5/12/2020) pascakejadian longsor mereka terus bergantian hadir di lokasi kejadian,” ujarnya.

Relawan MDMC bahu-membahu bersama relawan dari organisasi lain dan masyarakat membersihkan material longsor yang masih menimbun dan masuk ke rumah warga.

“Termasuk material longsor yang menutup akses jalan antara Dusun Salak dan Mando juga kita bantu bersihkan,” tambahnya.

Lazismu Bantu Konsumsi dan Peralatan

MDMC Pacitan, ujarnya, bekerja sama dengan Lazismu Pacitan berupaya mencukupi kebutuhan konsumsi dan peralatan yang dibutuhkan relawan di lapangan.

“Alhamdulillah kita didukung penggalangan dananya oleh Lazismu Pacitan untuk mencukupi kebutuhan konsumsi relawan dan masyarakat,” ungkapnya.

Menurutnya kegiatan relawan berlangsung selama 20 hari terakhir karena material yang harus dibersihkan cukup banyak dan terpecah menjadi puluhan tempat.

Sementara itu Kepala Desa Gembuk Nugroho Eko Prabowo menyatakan longsor yang menghancurkan rumah maupun yang menimbun dan menjebol tembok di desanya mencapai 20 tempat.

“Ini selain yang mengungsi karena rumahnya terancam karena ada retakan tanah di atasnya yang mencapai 37 kepala keluarga,” jelasnya.

Apresiasi Relawan dan Donatur

Wakil Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pacitan Nurul Hadi Musthofa yang memantau ke lokasi juga menjelaskan tipikal longsor di wilayah Pacitan biasanya tidak hanya satu tempat saja dalam satu desa.

“Dalam waktu bersamaan bisa terjadi di beberapa tempat. Hal ini karena alternatif pemilihan lokasi rumah yang terbatas. Berdasarkan pengamatan kami selama ini masyarakat biasa memotong lereng gunung untuk diratakan sebagai tempat mendirikan rumah. Akibatnya tanah di atas rumah menjadi labil kemudian longsor,” paparnya.

Menurutnya longsor seperti ini sudah terjadi ratusan kali dan menimpa ratusan rumah selama ini. Dia juga mengapresiasi kinerja relawan di lapangan yang tetap berdatangan untuk membantu masyarakat setempat.

“Selain para relawan yang terus datang membantu baik tenaga, pikiran dan trasport pribadinya, saya juga mengucapkan terima kasih pada para donatur yang berdonasi melalui Lazismu Pacitan,” tuturnya pria yangjuga aktif sebagai relawan kebencanaan ini. (*)

Penulis Muh. Isa Ansori. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version