Elly Risman: Pengasuhan Orangtua Pengaruhi Kepribadian Anak

Elly Risman saat mengisi Seminar Parenting SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro (Cebeng Hidayatul Ustadza/PWMU.CO)
Elly Risman saat mengisi Seminar Parenting SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro (Cebeng Hidayatul Ustadza/PWMU.CO)

PWMU.CO – Elly Risman, psikolog spesialis pengasuhan anak mengatakan, pengasuhan orangtua sangat berpengaruh terhadap kepribadian anak.

Hal itu dia sampaikan pada kegiatan Seminar Parenting dengan tema “Dahsyatnya Pembiasaan Perilaku Orangtua bagi Anak” yang digelar secara virtual oleh SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro, Ahad (7/11/2021)

“Pendidikan orangtua saat ini tidak ada bedanya dengan pendidikan yang diberikan orangtua kita zaman dulu. Kita sebagai orangtua seringkali menggunakan pendidikan yang kurang benar, sehingga anak menjadi kurang percaya diri, kecewa, takut dan lain sebagainya,” kata Elly Risman.

Ibu tiga anak yang mempunyai nama asli Hainah Ellydar Din Ilyas ini menuturkan, sebagai orangtua hendaknya kita mengenali perasaan anak.

“Perasaan itu halal, maksudnya perasaan anak itu harus dikenal, diterima dan dihargai. Tidak hanya perasaan anak saja yang perlu dikenali, tetapi juga perasaan pasangan hidup,” tuturnya.

Di depan 223 peserta Webinar, Bunda Elly, sapaan akrabnya menjelaskan, orangtua memiliki fungsi penting. Ayah mengajarkan agama, ibu mengajarkan adab, PR, dan mengajarkan tanggung jawab sehari-sehari.

“Ayah sangat berperan penting dalam mendidik anak, walaupun ia sebagai pencari nafkah. Bekerjalah sebagai ayah terlebih dahulu sebelum berangkat kerja dan sepulang kerja,” ucapnya.

Menurutnya, yang terjadi saat ini, tantangan seorang ayah semakin berbeda. Padahal dalam mengasuh anak, ayah berperan penting dalam memberikan sosok figur yang bisa ditiru anak laki-laki dan sebagai pelindung bagi anak perempuan.

Orang Tua Harus Banyak Introspeksi

Dia mengingatkan, sebagai orang tua, kekecewaan kita atas pengasuhan orangtua di masa lalu jangan sampai dipendam sehingga akan meluap dan berimbas pada long therm memory pada anak, “Artinya, emosi yang dipendam orang tua akan dirasakan juga oleh anak,” ujarnya.

Dari materi yang disampaikan Elly Risman, wali murid SD Mudabo pun banyak memberikan respon dengan beberapa pertanyaan. Misalnya bagaimana merespon anak yang masih lambat saat disuruh orangtua, sedangkan dengan guru di sekolah responnya berbeda?

Bunda Elly menjawab dengan santun. Orang tuaharus instropeksi diri apakah sudah menjadi ayah maupun ibu yang baik untuk anaknya.

“Apakah orang tua justru bersikap seperti anak kecil? Sehingga seperti anak kecil yang sedang mengasuh anak kecil. Sedangkan guru telah bersikap layaknya guru yang mempunyai wibawa dan anak menjadi lebih nurut,” kata Elly Risman.

Lantas bagaimana jika kita pernah melukai perasaan anak kita? Jawabannya adalah, yang menyebabkan luka harus diubah dulu, jika kita sudah berniat mengubah insyaallah akan dimudahkan.

“Luka jangan digenggam seperti menggenggam air, karena tidak akan bisa. Air akan keluar di sela-sela jari kita. Bagaimana cara mengontrol anak dalam bermain gadget jika kedua orang tua mempunyai kesibukan yang padat? Ayah harus menentukan siapa orang yang tepat dalam menjaga anak. Pada dasarnya pondasi anak tidak kokoh karena kurangnya perhatian dari orangtua (pengasuhan anak di bawah naungan pembantu),” ucapnya.

Acara berlangsung selama dua jam dan diikuti wali murid kelas I, II, ustadz, ustadzah serta Kepala SD/MI Muhammadiyah Se-Kabupaten Bojonegoro.

Di akhir acara, Elly Risman menutup dengan closing statement, “Tak ada hidup yang tidak ada cobaan. Lima hal yang perlu dilakukan agar semua berjalan baik adalah selalu bersyukur kepada Allah, bersungguh-sungguh, bersabar, selalu berprasangka baik pada Allah, dan terakhir adalah sedekah,” tandasnya. (*)

Penulis Siti Hidayah Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version