Gerhana Bulan Parsial, Tak Semua Daerah Bisa Saksikan

Gerhana bulan parsial
Keterangan Gambar (WIB): 1. Awal Penumbra P1 13:04:01, 2. Awal Sebagian U1 14:20:12, 3. Puncak Gerhana Sebagian 16:03:35, 4. Akhir Sebagian U4 17:46:57, 5. Akhir Penumbra P4 19:03:08.

Gerhana Bulan Parsial, Tak Semua Daerah Bisa Saksikan oleh Amirul Muslihin, Divisi Hisab MTT PDM Kabupaten Blitar.

PWMU.CO– Dua hari lagi, Jumat (19/11/2021), gerhana bulan parsial (sebagian) akan terjadi di Indonesia. Daerah mana sajakah yang dapat menyaksikannya?

Gerhana bulan sebagian kali ini merupakan gerhana kedua di tahun 2021. Gerhana seperti ini pernah terjadi sebelumnya pada tanggal  4 Juni 2012, 8 Agustus 2017, dan 17 Juli 2019.

Gerhana bulan parsial (sebagian) berikutnya akan terjadi kembali pada 29 Oktober 2023, 7 Juli 2028 dan 16 Juni 2030 mendatang. 

Gerhana kali ini pada Jumat, 19 November 2021, merupakan gerhana ke-45 dari 71 gerhana dalam Seri Saros-126.  Seri Saros adalah sekumpulan gerhana di mana interval dua gerhana yang berurutan merupakan siklus Saros.

Siklus Saros sendiri adalah siklus gerhana yang durasi rata-ratanya selama 18 tahun 11 hari 8 jam dan terpaut sebesar 223 lunasi (siklus sinodis bulan).

Seri Saros dapat terdiri dari 70-80 gerhana dan berumur 1200-1400 tahun. Seri Saros untuk gerhana bulan diawali dengan gerhana bulan penumbral, yakni ketika bulan memasuki penumbra Bumi, kemudian bulan perlahan memasuki umbra Bumi sehingga terjadi gerhana bulan sebagian.

Setelah seluruh permukaan bulan masuk ke dalam umbra sehingga terjadi gerhana bulan total, dan puncak dari Seri Saros adalah ketika terjadi gerhana bulan total-sentral, yakni ketika bulan berada tepat di tengah-tengah umbra.

Konsekuensinya, gerhana bulan mengalami durasi total paling lama. Setelah mencapai puncak Seri Saros, bulan perlahan menjauhi pusat umbra, kembali mengalami gerhana bulan sebagian dan ditutup dengan gerhana bulan penumbra.

Gerhana bulan sebagian kali ini memiliki magnitudo gerhana 0,9785. Artinya adalah, hanya 97,85% lebar bulan yang tertutupi umbra bumi.

Gerhana bulan sebagian hanya memiliki dua durasi, yakni durasi penumbra selama 6 jam 5 menit 8 detik dan durasi parsialitas selama 3 jam 26 menit 45 detik.

Gerhana bulan diawali dengan fase awal penumbra yang terjadi pada pukul 13.04.01 WIB / 14.04.01 WITA / 15.04.01 WIT. Seluruh Indonesia tidak dapat menyaksikan fase awal penumbra dikarenakan bulan masih di bawah ufuk dan belum terbit.

Fase gerhana bulan selanjutnya adalah awal sebagian yang terjadi pada pukul 14.20.12 WIB / 15.20.12 / 16.20.12 WIT. Seluruh Indonesia tidak dapat menyaksikan fase awal sebagian dikarenakan bulan masih di bawah ufuk dan belum terbit.

Puncak gerhana Bulan sebagian terjadi pada pukul 16.03.35 WIB / 17.03.35 WITA / 18.03.35 WIT. Untuk wilayah Jawa Timur tidak dapat menyaksikan fase puncak gerhana bulan sebagian ini.

Fase Akhir Sebagian terjadi pada pukul 17.46.57 WIB / 18.46.57 WITA / 19.46.57 WIT. Wilayah yang dapat menyaksikan fase ini antara lain Jawa Timur.

Fase Akhir Penumbra terjadi pada pukul 19.03.08  WIB / 20.03.08 WITA / 21.03.08 WIT. Seluruh wilayah Indonesia dapat menyaksikan fase akhir penumbra ini.

Shalat gerhana dilaksanakan pada saat terjadi gerhana sampai dengan usai gerhana, baik pada saat gerhana Matahari maupun gerhana Bulan, pada gerhana total atau gerhana sebagian. Apabila gerhana usai sementara shalat masih ditunaikan, maka shalat tetap dilanjutkan dengan memperpendek bacaan.

Orang yang dapat mengerjakan shalat gerhana adalah mereka yang mengalami gerhana atau berada di kawasan yang dilintasi gerhana. Orang yang berada di kawasan yang tidak dilintasi gerhana tidak dituntunkan mengerjakan shalat gerhana.

Editor Sugeng Purwanto

Proses perjalanan gerhana bulan.
Exit mobile version