Tim Literasi Matsamutu Bedah Buku Bertema Harakah Tanwiriyah

Ustadz Abdul Wahid sedang membedah buku. Tim Literasi Matsamutu Bedah Buku Bertema Harakah Tanwiriyah (Djoko Triono/PWMU.CO)

PWMU.CO – Tim literasi Matsamutu (MTs Muhammadiyah 1) Kota Malang melaksanakan kajian bedah buku berjudul Aku dan Temanku, Jumat (17/12/2021). Kegiatan ini rutin digelar tiap pekan.

Tema kajian kali ini adalah “Harakah Tanwiriyah” yang berarti gerakan yang mencerdaskan. Pematerinya Ustadz Abdul Wahid, MPd ahli sumber daya insani (SDI). 

“Tim literasi harus memiliki ciri khasnya tersendiri yang menjadi pembeda dari siswa-siswi pada umumnya. Artinya dengan bergabungnya siswa di tim literasi seperti kamus ilmu berjalan yang serba tahu dan berwawasan luas,” ujarnya. 

Dia menyampaikan, semangat harakah tanwiriyah adalah sekolah orang atau siswa yang bergerak untuk mencerdaskan. “Itu harus selalu digaungkan dalam setiap aktivitas sehari-hari. tidak hanya disekolah bahkan harus dilingkungan sekitarnya,” kata mantan Kepala Matsamutu Malang ini.

Natasya Sabrina Zaskia Salah satu siswa kelas IX yang tergabung dalam tim literasi menceritakan semenjak dirinya masuk tim ini ada kebanggaan tersendiri. 

“Ada banyak ilmu pengetahuan baru yang saya dapat di sini yang tidak saya dapatkan di dalam kelas. Awalnya sangat malas baca buku sekarang tambah senang baca apalagi sering berdiskusi dengan teman-teman, seru bangetlah pokoknya,” ungkap Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Malang itu.

Dia menerangkan, secara keanggotaan tim literasi memiliki standardisasi. “Untuk dapat bisa bergabung dan proses panjang harus dilewati terlebih dahulu sebelum akhirnya resmi menjadi bagian dari tim literasi,’ terangnya. 

Sosialisasi Budaya Membaca

Kepala Perpustakaan Matsamutu M. Ali Burhan menyampaikan, salah satu tugas penting dari penjaga perpustakaan adalah mensosialisasikan terus-menerus kepada siswa untuk membudayakan membaca. 

“Hal tersebut tentunya dengan sekreatif mungkin. Artinya peran saya tidak hanya urusan administratif tapi juga inovatif,” ujarnya.

Dia menambahkan, sejauh ini dia telah berupaya dalam membiasakan siswa-siswi membaca buku. Juga menyediakan buku-buku menarik di setiap tempat-tempat strategies di sekolah. Seperti di gazebo (gazebo literasi), tempat nongkrong siswa (taman baca). 

“Dan itu sangat efektif untuk dilakukan terhadap siswa jaman sekarang,” uajrnya. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version