Ekowisata Mangrove Superberu, Jujukan Kegiatan Akhir Semester Smamda

Ekowisata Mangrove Superberu di Desa Daun, Sangkapura, Bawean menjadi jujugan kegiatan akhir semester (KAS) Smamda Sangkapura.
kegiatan akhir semester (KAS) Smamda Sangkapura di Ekowisata Mangrove Superberu di Desa Daun, Sangkapura, Bawean (Ivan Ainul Imtinan/PWMU.CO)

PWMU.CO – Ekowisata Mangrove Superberu di Desa Daun, Sangkapura, Bawean menjadi jujukan kegiatan akhir semester (KAS) Smamda Sangkapura.

SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sangkapura, Bawean, melaksanakan pembelajaran ekologi di hutan mangrove Superberu, Sabtu (25/12/21). Kegiatan berbentuk penanaman bibit bakau di bibir pantai Superberu Bawean.

Pengelola Ekowisata Mangrove Superberu Ahmad Riyono mengatakan, ekologi merupakan ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan kondisi alam sekitar, yakni lingkungannya.

“Memaknai ekologi, maka setiap orang memiliki arti masing-masing dalam menyatakan bentuk kegiatan, yang berhubungan dengan kepedulian terhadap lingkungan,” ujarnya.

Dia menambahkan, kegiatan penanaman bibit bakau yang dilakukan peserta didik Smamda, dapat  menumbuhkan kepedulian diri pada lingkungan dan menjaga kelestarian alam di sekitarnya.

Mencegah Abrasi

Guru Fisika Smamda Sangkapura Indrawati menjelaskan, menanam bibit bakau ini juga merupakan salah satu bentuk pencegahan abrasi, pengikisan tanah. “Di desa tempat saya tinggal, sawah laut sudah hampir tidak kelihatan pohon bakaunya, akibat sampah yang menumpuk di bagian akar bakau. Selain itu juga karena kurang perhatian juga dari masyarakat setempat,” tuturnya.

Mohammad Syafii, operator Smamda Sangkapura menambahkan, menanam bibit pohon bakau yang dilakukan peserta didik Smamda dapat mendekatkan mereka dengan alam, yang kini kondisinya sangat memprihatinkan. “Jika kita lihat, sebagian besar sungai  di Sangkapura dijadikan tempat sampah. Muaranya ya ke pantai atau ke laut juga,” paparnya.

Demi menjaga kelestarian alam secara bersama ini, lanjut dia, Smamda memulai dari peserta didiknya. “Karena para siswa harus peka dengan lingkungan di sekitar tempat tinggalnya,” terang M Syafii.

Dipimpin IPM Smamda

Dalam kegiatan KAS kali ini, dipimpin Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Smamda Sangkapura, yang diketuai Ipmawati Kusratul Amaliyah. Menurut Ratu, sapaannya, IPM Smamda baru terbentuk pada bulan Novemvber 2021. “Ikut memimpin seluruh teman-teman yang ikut KAS di Superberu,” ujar siswa kelas X didampingi pembinanya Abdul Muttaqim.

Ratu juga menjelaskan, dalam KAS Smamda Sangkapura di Ekowisata Mangrove kali ini, rangkaian kegiatan dimulai dari pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, mars IPM, dan sambutan kepala sekolah serta ketua panitia pelaksana.

“Selain itu ada hiburan permainan tarik tambang, akustik, dan lompat petak di tanah,” kata dia. Kegiatan juga diselingi makan bersama, pembagian rapor, penanaman bibit bakau, yang diakhiri dengan doa penutup.

Ratu juga berharap, agar teman-temannya dapat menyukseskan KAS kali ini. “Mungkin kegiatan ini adalah akhir kebersamaan yang menyenangkan kita, terutama bagi kakak kelas XII yang sebentar lagi lulus,” ucapnya.

Menjaga Keseimbangan Alam

Sampai akhir, acara KAS Smamda Sangkapura berjalan lancar. Peserta didik yang terlibat dalam rangkaian kegiatan tampak antusias. “Semoga bentuk kegiatan ekologi semacam ini, menjadi wujud edukasi nyata kepedulian terhadap penciptaan alam yang harus senantiasa dijaga keseimbangannya,” ujar Rofikul Iman, guru Pendidikan Kewirausahaan Smamda Sangkapura.

KAS Smamda Sangkapura diikuti kepala sekolah, operator sekolah, dewan guru, peserta didik, dan dua mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Kegiatan tersebut juga didampingi pengelola mangrove Superberu dalam teknis pelaksanaan di lapangan.

Dua mahasiswi UM Surabaya Burhana Mantovani dan Junaina Bintang Novita terlihat memantau kegiatan. Keduanya terlibat dalam monitoring pimpinan IPM Smamda Sangkapura sebagai panitia pelaksana lapangan. “Kami terus menginstrusikan kepada pimpinan IPM apa yang harus dipersiapkan sebelum kegiatan dimulai,” ujar Burhana Mantovani. (*)

Penulis Sawaluddin Eka Saputra. Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version