Sepatu Kets Kepala Spemdalas, liputan kontributor PWMU.CO Ichwan Arif, SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik
PWMU.CO – Setiap orang memiliki selera masing-masing dalam memilih model sepatu, terutama wanita. Wanita memang dikenal cukup memperhatikan fashion. Maka, tak heran jika wanita kerap membeli, bahkan mengoleksi sepatu dari berbagai model.
Bagi sosok wanita karier, sepatu yang dikenakan identiknya adalah flat shoes atau malah yang jenis stiletto heel, sepatu berhak tinggi untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri atas penampilannya. Hal ini tidak berlaku bagi Fony Libriastuti MSi.
Kepala SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik ini selalu mengenakan sepatu sneakers atau kets ketika ke kantor. Ibu dua putri ini memiliki alasan tersendiri tidak mengenakan flat shoes ketika ke kantor.
Lebih Nyaman dalam Bekerja
Ibu kelahiran Gresik, 24 September 1981 ini memilih sepatu kets karena lebih nyaman dipakai karena bentuknya kaki agak lebar. Selain itu, ketika memakai sepatu ini tidak licin sehingga ketika seharian beraktivitas bisa lebih nyaman.
“Saya sudah menggunakan sepatu kets ketika berkerja selama empati tahun ini. Hanya punya dua koleksi warna hitam dan putih,” ujar lulusan S2 Universitas Surabaya (Ubaya) jurusan Psikologi Sains ini, Selasa (25/1/22).
Dia memaparkan kalau sepatu kets warna hitam untuk kegiatan formal dengan siswa sedangkan kets warna putih untuk kegiatan nonformal di dalam maupun di luar sekolah. “Rata-rata sepatu ketsnya dominan warna putih yang saya punya. Harganya pun masih terjangkau, di bawah Rp 1 juta,” ceritanya.
Sporty dan Kasual
Ibu dari Nur Aida Ailsa Zuhura dan Annora Arsanta ini mengaku dengan memakai sepatu kets, lebih mudah bergerak, lebih gesit, lebih lincah, sporty, dan kasual.
“Harapannya dengan memakai sepatu ini lebih semangat dalam melakukan aktivitas yang full, mulai pagi hingga menjelang maghrib, bahkan sampai malam kalau ada agenda rapat,” tuturnya.
Fony Libriastuti mengaku dengan memakai sepatu kets ini lebih leluasa dalam bergerak. Ketika harus naik tangga, aktivitas di dalam ruang kerja, maupun harus menuju ke SD Muhammadiyah 1, 2, maupun ke SMA Muhammadiyah GKB Gresik saat mengikuti rapat koordinasi.
“Meskipun ke lokasi tersebut naik mobil, tetapi ketika melakukan aktivitas tersebut lebih fleksibel, nyaman, dan tentunya enjoy,” katanya.
“Ini yang juga diikuti oleh teman-teman marketing di Spemdalas. Gerak dalam beraktivitas bisa lebih bersemangat gitu,” tandasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post