Berlatih Sabar
Selang beberapa menit kemudian, beragam celetukan gemas juga terdengar ketika tatanan batang korek api yang hampir melingkar penuh di tepi atas gelas itu lagi-lagi roboh. “Gimana sih, dari tadi jatuh, susah, jatuh terus nih,” celetuk beberapa siswa bersahutan.
Sebabnya, tersenggol jemari teman yang hampir menambah sebatang korek lagi. Proses menyusun pun berulang kembali dari awal. Antara kesal dan penasaran, tapi mereka tetap fokus ingin menuntaskan tantangan sang guru.
Sang wali kelas pun kembali memotivasi, “Anak-anak berpuasa ya? Ini ujian berpuasa, anak-anak latihan sabar. Ayo semangat!”
Dia lantas mengajak untuk menarik napas panjang dan menepuk dada sambil mengucap sabar. Aisya Jasmine spontan mempraktikkannya. “Ya, sabar, sabar,” ucapnya sambil menepuk dada. Perempuan yang akrab disapa Ais itu pun pasrah melihat sebagian tumpukan koreknya runtuh.
Karena berulang kali gagal menyusun di atas gelas, ada pula siswa yang akhirnya berinisiatif menyusun di atas lantai. Muhammad Rafa Azka Zafian misalnya. Dia antusias menyusun korek api hingga tersusun dua tumpuk. “Rafa bisa!” ujarnya riang.
Ingin Berbagi Takjil
Sambil menunggu giliran meletakkan batang korek api di atas gelas, pikiran Maryam Nakumi Al’afiyah yang biasa dipanggil Ami itu mengelana ke imaji berbagi takjil. Dia tak tahan mengungkap isi hatinya. “Ustadzah, kapan kita bagi-bagi takjil? Aku mau bagi takjil,” ucapnya antusias.
Sementara itu, Muhammad Atha R Admaja mengenang pengalamannya saat berbagi takjil. “Ayo ustadzah, kita bagi-bagi takjil. Dulu waktu TK sama Ami juga pernah bagi takjil,” ungkapnya.
Usai menerangkan kegiatan berbagi takjil berlangsung setelah permainan itu, senyum mereka mengembang dan mereka kembali fokus mencapai targetnya: menyusun korek api setinggi-tingginya. Sebelumnya, mereka memang diimbau membawa snack untuk berbagi ke masyarakat sekitar sekolah.
Setelah waktu berjalan sekitar 20 menit, Ellis menghentikan permainan dengan menghitung 1-5. Dia menghibur para siswa dengan menekankan, yang terpenting mereka sudah berusaha sabar dan terus mencoba menyusunnya bersama-sama.
Banyak Manfaat
Koordinator Pesantren Kilat Darul Arqam Muhammad Hariyadi MPd mengungkap, ada banyak manfaat yang siswa peroleh dari permainan menyusun korek api. “Melatih kesabaran, kekompakan, perencanaan, dan strategi memecahkan masalah,” ujarnya.
Dia juga menerangkan, permainan itu mengajarkan siswa agar berani mencoba. “Kalau gagal, harus mencoba lagi untuk meraih sukses,” imbuhnya.
Tak hanya itu, harapannya dapat menumbuhkan kepercayaan pada sesama teman dan keinginan untuk membantu mencapai tujuan bersama, yaitu menyusun korek api setinggi-tingginya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post