Saat Paijo Sapa Anak-Anak Kemah Dakwah Keluarga

Paijo Sapa Anak di Kemah Dakwah Keluarga, liputan Novita Zahiroh kontributor PWMU.CO
Kak Ari dan Paijo sedang mendongeng dalam kegiatan Kemah Dakwah Keluarga. (Tangkap Layar Novita/PWMU.CO)

Saat Paijo Sapa Anak-Anak Kemah Dakwah Keluarga, liputan Novita Zahiroh kontributor PWMU.CO

PWMU.CO – Kepada SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) M Nor Qomari SSi mengisi dogeng dalam kegiatan bertajuk Kemah Dakwah Keluarga yang digelar Takmir Masjid KH Ahmad Dahlan Gresik, Sabtu (23/4/22).

Kegiatan Kemah Dakwah Keluarga yang di dalamnya ada mendengarkan dongeng mampu menarik perhatian berbagi warga dari Gresik, Lamongan, Surabaya, Bojonegoro, hingga Pasuruan untuk mengikutinya.

Ketua Panitia Kiswanto SPd MM mengatakan tujuan dari adanya bercerita dalam agenda tersebut adalah memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang tipe-tipe manusia yang mungkin disimbolkan dengan peran dari tokoh-tokoh yang ada.

“Menyangkut hal yang baik atau buruk dan mengambil pelajaran untuk diterapkan dalam kehidupannya nanti,” katanya.

Selain itu, sambungnya, untuk melatih keberanian anak-anak dan juga menumbuhkan jiwa gembira bagi mereka.

Katak Ingin Terbang

Kak Ari, sapaan akrabnya, bersama Paijo boneka tangan membawakan dongeng dengan judul katak Ingin Terbang.

Dia mengawalinya dengan perkenalan, ice breaking dan menyanyi Siapa Tuhanmu. Kak Ari dan Paijo mulai bercerita pagi hari di sebuah hutan ada ayam berkokok membangunkan seisi hutan.

“Lalu ayam ingin membersihkan tubuhnya dia pun menuju sungai. Dia memasukkan badannya ke dalam air, selepas itu ayam kembali ke dataran dan mengeringkan badannya,” cerita Kak Ari sambil menirukan gerak ayam, sehingga membuat anak-anak tertawa berbahak-bahak.

Ketika ayam ingin kembali, terdengar suara tangisan dari batu besar di pinggir sungai ternyata tangisan seekor katak, lalu ditanya oleh ayam.

“Kenapa menangis?” tanya ayam.

Katak pun menjawab dia bersedih karena tidak bisa apa-apa tidak seperti burung yang dapat terbang. Ayam mulai menenangkan katak, tapi dia tetap menangis.

“Hingga mendengar suara tembakkan yang mengenai burung, katak menolongnya, dan katak mulai tersadar,” ucapnya.

Beri Tantangan

Diakhir dogeng Kak Ari dan Paijo memberikan tantangan kepada anak-anak. Mereka begitu gembira mendengarkan cerita dan mengikuti tantangan tersebut.

Kak Ari berharap dari dongeng Katak Ingin Terbang ini dapat memberikan teladan dalam bersikap sehari hari.

“Setelah mendengarkan dongeng ini diharapkan anak-anak bersyukur atas nikmat Allah berupa potensi dirinya masing-masing, berani bercita-cita setinggi mungkin, terus belajar melejitkan potensinya agar bisa bermanfaat untuk makhluk Allah lainnya,” harapnya. (*)

Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version