Daun Taman Bunga, Program Pesantren Kilat SD Almadany

Siswa belajar adab unggulan (Daun) dalam menunaikan zakat (fitrah) (Mahfudz Efendi/ PWMU.CO)
Siswa belajar adab unggulan (Daun) dalam menunaikan zakat (fitrah) (Mahfudz Efendi/ PWMU.CO)

Daun Taman Bunga, Program Pesantren Kilat SD Almadany. Liputan Lilis Setyawati Kontributor PWMU.CO Gresik.

PWMU.CO – Evaluasi kegiatan dilakukan SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) Senin, (25/4/2022) terhadap kegiatan Pesantren Kilat Darul Arqom yang telah dilaksanakan, Senin-Kamis (11-14/4/2022)

Salah satu program kegiatan Ramadhan bertajuk Taman Bunga (Tanamkan Keimanan di bulan Pengampunan) yang ada di SD Almadany adalah Daun (Adab Unggulan) yang telah disampaikan ke siswa sejak Jumat (1/4/2022).

Kepala SD Almadany Gresik Nur Aini SPd mengungkapkan, program baru di bulan Ramadhan ini untuk memperkuat karakter para peserta didik, “Adab merupakan pondasi terpenting dalam pembentukan akhlak seorang muslim,” ujarnya.

Adab, sambungnya menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan. Baik kehidupan sendiri, keluarga, maupun sosial. Dengan adab, seorang muslim yang sejati akan menjadi mulia di hadapan Allah dan Rasul-Nya serta sesama manusia.

Nur Aini menuturkan, program Daun ini akan dirancang mulai dari jadwal awal pelaksanaan PKDA (Pesantren Kilat Darul Arqom) sampai berakhir di kegiatan Ramadhan Camp.

“Adab dulu baru ilmu, pesan bijak inilah yang menjadikan penyemangat pada program Daun ini,” imbuhnya.

Berisi Materi Adab

Berisi konten adab untuk daily activities, Ketua pelaksana Pesantren Kilat Darul Arqom 1443 H Maulidyah Firdausi SPd, menjelaskan, program Daun ini berisi materi adab unggulan sesuai tuntunan islam, dan dapat diaplikasikan secara langsung oleh seluruh peserta didik dalam aktifitas sehari-hari mereka.

“Selanjutnya dalam program Daun pada PKDA tahun ini fokus untuk empat materi yaitu adab makan, adab berteman, adab di kamar mandi dan adab tidur,” jelasnya.

Dari tiap-tiap materi adab, lanjutnya, program Daun ini memberikan kegiatan detailnya agar anak-anak lebih mudah memahami.

Sebagai contoh adab makan; makan makanan halal, tidak bersandar, tidak mencela makanan, tidak meniup makanan (jika ingin pendinginan bisa dengan mengipas makanan atau minuman).

Lalu bagaimana memulai makan dengan membaca bismillah, makan dan minum dengan tangan kanan, makan sampai habis, menjilati jari saat selesai dan selesai makan membaca alhamdulillah.

Dia memaparkan, ada persembahan role play interactive untuk membuat simulasi setiap adab agar lebih menarik. Sebagai contoh yang telah dilakukan Cherimoya Kids, mereka berkompetisi dengan cara membentuk kelompok dan bermain peran.

Setiap kelompok terdiri dari empat anak yang menggambarkan suatu keluarga (ada yang menjadi ayah, ibu, anak pertama dan anak kedua).

Siswa Kreatif dan Antusias

Para siswa terlihat sangat kreatif dan antusias ketika memerankan dan mempraktikkan adab makan secara langsung di depan teman-temannya.

Contohnya keluarga Bapak Yaqdhan dari kelas Cherimoya, Yaqdhan memakai kumis lucu dari kertas stiker penanda dia berperan sebagai ayah, lalu ada ibu Tasya dan dua anaknya yang pertama bernama Inara dan yang kedua bernama Yuzda.

Mereka duduk melingkar dan ada makanan yang tersedia di atas meja di tengah-tengah mereka. Karena praktiknya ketika bulan puasa maka makanannya pun dibuat unik yaitu miniature makanan dari bahan plastisin.

“Semoga dengan adanya program Daun ini dapat menambah wawasan dan dapat diaplikasikan oleh anak-anak dalam kegiatan harian mereka,” tandas Maulidiyah. (*)

Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version