Calon Jamaah Haji Diminta Tuntaskan Vaksin

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menerima Dirjen PHU Hilmn Latief. (Faishol Tadelan/PWMU.CO)

PWMU.CO – Pemerintah mrndorong calon Jemaah haji yang tahun bisa diberangkat untuk segera melakukan vaksinasi kedua atau booster. Berdasarkan data hampir 64 persen jamaah belum vaksin kedua.

“Jadi, kami mendorong calon jamaah haji untuk vaksin dan tidak menunggu edaran dari Dirjen,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag RI, Hilman Latief di Surabaya, Rabu (11/5/22) malam.

Berdasarkan data dari Dirjen PHU, ada sekitar 64 persen jamaah masih belum divaksin kedua. Pihaknya menyatakan penting untuk mengingatkan calon jamaah haji untuk segera melakukan vaksin dosis kedua dan booster.

“Jangan sampai jamaah haji yang hendak berangkat justru terkendala lantaran abai perkara vaksin. Itu sudah menjadi persyaratan mutlak dari pemerintah Saudi Arabia,” tegasnya.

Lebih lanjut, untuk memastikan embarkasi (tempat pemberangkatan jemaah haji), Hilman menambahkan akan meninjau kesiapan Asrama Haji Sukolilo Surabaya, pada Kamis, (12/5). Hal ini perlu dilakukan sebagai wujud mitigasi pasca pandemi Covid-19.

“Kita ingin menata jamaah dan petugas, lalu kapan vaksin, juga pembagian kloter. Ini mengingat jumlah jamaah haji di Jatim merupakan yang terbesar kedua di Indonesia,” tuturnya.

Narasi yang dibangun juga masih tetap sama, yakni pelaksanaan haji di masa pandemi. “Jangan lupa protokol kesehatan tetap dilakukan,” tandasnya.

Dalam kesempatan terpisah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan komitmen dan kesiapannya dalam memfasilitasi vaksin kedua dan booster bagi calon jamaah haji (CJH).

Khofifah pun mengatakan, persiapan keberangkatan jamaah haji di Jatim sudah dilakukan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kanwil Kemenag Jatim, serta jajaran terkait.

“Ada sekitar 16. 862 calon jamaah asal Jatim yang akan diberangkatkan ibadah haji tahun ini,” papar Khofifah.
Dia menyampaikan bahwa vaksin untuk calon jamaah haji telah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Sebab, pemerintah daerah memiliki stok vaksin dan tenaga vaksinator yang cukup.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur meminta Kanwil Jatim untuk mengidentifikasi dan mencarikan akses fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat berdasarkan data nama-nama jamaah haji yang akan berangkat.

“Vaksin dosis kedua dan booster menjadi urusan pemda, karena kami punya stok vaksin dan vaksinator yang cukup. Cuma siapa-siapanya itu nanti yang leading Pak Kanwil Kemenag Jatim. ‘Password’-nya vaksin bagi CJH: ‘Gak Pakai Lama (GPL)’,” ujarnya. (*)

Penulis Faishol Taselan Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version