Sambut Tahun Pelajaran Baru, MIM 2 Drajat Baureno Terbitkan Buku Antologi Siswa

MIM 2 Drajat Baureno Terbitkan Buku Antologi Siswa Berjudul Belajar dari Keadaan (Istimewa/PWMU.CO)

Sambut Tahun Pelajaran Baru MIM 2 Drajat Baureno Terbitkan Buku Antologi Siswa Berjudul Belajar dari Keadaan. Simbol Budaya Literasi.

PWMU.CO – Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 2 Drajat, Baureno, Bojonegoro, Jawa Timur, menerbitkan buku berjudul Belajar dari Keadaan. Buku tersebut berisi kumpulan pantun dan puisi siswa kelas IV, V, dan VI, serta beberapa goresan guru. 

Kepala MIM 2 Drajat, Ahmad Zainul Arifin, menjelaskan hadirnya buku ini bermula dari sebuah even “Mari Menulis, Sekali Menulis Langsung Jadi Buku”. Acara yang diselenggarakan pada 25 November tahun lalu itu menghadirkan narasumber Muhammad Imam Junaidi SEI, CEO Karya Bakti Makmur. 

“Kegiatan tersebut diselenggarakan sebagai penanda peringatan Milad Ke-109 Muhammadiyah 18 Nopember 2021 dan peringatan Hari Guru Nasional, 25 Nopember 2021,” ungkap AZA, nama singkat Ahmad Zainul Arifin.

Dia menjelaskan, setelah pelatihan menulis itu, dengan bimbingan narasumber secara berkala, akhirnya para siswa berhasil menuliskan karya-karyanya. 

“Dengan perlahan tapi pasti akhirnya terwujudlah buku ini. Berjalan perlahan karena memang masih belajar dalam bidang penulisan. Secara pasti dalam mengikuti arahan dan petunjuk nara sumber dalam memenuhi syarat atau kriteria penulisan yang layak diterbitkan dan dipublikasikan,” jelasnya pada PWMU.CO, Ahad (17/7/2022). 

AZA menerangkan, terbitnya buku Belajar dari Keadaan ini menjadi tanda bahwa MIM 2 Drajat berhasil menjadikan literasi sebagai budaya madrasah. Maka, menurutnya terbitnya buku ini menjadi simbol untuk memulai tahun pelajaran baru 2022/2023 yang akan dimualai Senin (18/7/2022).  

“Ini seolah memaknai awal tahun pelajaran dengan perintah membaca seperti halnya wahyu yang pertama diterima Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.

Baca sambungan di halaman 2: Dunia Pendidikan Identik Literasi

Ahmad Zainul Arifin

Dunia Pendidikan Identik Literasi

Menurutnya dunia pendidikan memiliki kaitan sangat erat dengan budaya literasi. Oleh karena itu dapat dikatakan budaya literasi tidak bisa dipisahkan dari dunia pendidikan. 

“Bahkan penguasaan literasi merupakan indikator penting untuk meningkatkan prestasi generasi muda dalam mencapai kesuksesan,” jelasnya. 

Gerakan literasi, sambungnya, merupakan gerakan yang bertujuan untuk memupuk kebiasaan dan memotivasi siswa membaca, yang  dapat dikembangkan hingga mampu mereproduksi hasil bacaan menjadi cerita.

Karenanya, terima kasih yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada penerbit dan semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi sehingga buku sederhana ini hadir di hadapan pembaca yang budiman. 

Dia berharap upaya ini mampu menjadi sumbangsih untuk pembangunan sosial dan manusia demi meningkatkan kemampuan agar dapat merubah hidup kearah yang lebih baik. 

“Sekaligus upaya mengenalkan dan menumbuhkan budaya literasi yang merupakan landasan bagi kegiatan belajar sepanjang hayat,” ujarnya.

Dia berdoa semoga penerbitan buku ini akan diikuti dengan penerbitan buku-buku berikutnya dengan muatan yang berbeda dan lebih variatif.  “Ini dalam rangka menampung dan mengembangkan imaginasi siswa secara positif dan terarah,” ujarnya. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version