Mengelola AUM harus dengan AKHLAK

Ketua PDM Jember H Kusno (kanan) dan sang moderator Dhian WP

Mengelola AUM harus dengan AKHLAK; Liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Jember Wulidatul Aminah

PWMU.CO – Pembinaan guru karyawan SD Mudisa Jember bersama Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember yang dibuka dengan bacaan basmalah dan dilanjutkan bacaan al-Quran, membuat suasana penuh khidmat.

Bertempat di Aula SD Muhammadiyah 1 (Mudisa) Jember, acara dipandu moderator Dr Dhian WP MPdI, Sabtu (23/7/22).

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember H Kusno MPdI menyampaikan prinsip dasar dalam mengelola amal usaha Muhammadiyah dengan AKHLAK. Yaitu singkatan dari:

A = Amanah

Ustadz Kusno menyampaikan A yang pertama yakni amanah. SD Mudisa Jember sebagaii salah satu amal usaha Muhammadiyah (AUM), juga harus amanah.

“Sebagai AUM, SD Mudisa Jember harus mengemban amanah yang diberikan PDM tersebut dengan sebaik-baiknya,” tuturnya. 

Selanjutnya, seluruh komponen bertanggung jawab kemajuan dan kemundurannya dan menumbuhkan bersama-sama.

K = Kompeten

Selanjutnya huruf yang kedua K, yang berarti kompeten. Sebagai contoh persyaratan merekrut sumber daya Manusia (SDM).

“Syarat perekrutan guru, standar menerima guru minimal S1/D4,” tuturnya. 

Ustadz Kusno menambahkan SDM harus diperhatikan, karena jika keliru menempatkan orang akan berbahaya.

H = Harmoni

Hidup mengelola AUM harus dengan harmoni, suasana batin terjaga, mampun menerima orang lain baik kekurangan dan kelebihannya.

“Mencapai visi juga memerlukan keharmonian. Untuk itu harmoni di dalam kinerja sangatlah penting,” ujarnya.

L = Loyal

Ustadz Kusno bertanya kepada peserta, apa bukti para guru dan karyawan sudah loyal kepada Muhammadiyah? 

Berbagai jawaban dilontarkan mereka. Ada yang menjawab, sudah ber-NBM (nomor baku Muhammadiyah atau kartu Muhammadiyah) dan lainnya. 

“Tak cukup dengan NBM, namun rela berkorban untuk kemajuan dan mencapai tujuan bersama,” ujarnya. 

A = Adaptif

A yang kedua yakni adaptif. Seseorang yang memiliki sifat adaptif akan mampu berada pada situasi apapun.

“Kita tidak boleh bersikukuh dengan masa lalu, tapi yang perlu disiapkan bersiap dengan masa depan yang ada di hadapan kita,” ungkapnya.

K = Kolaborasi

Yang terakhir, huruf K yang berarti kolaborasi. Diawali dengan adaptif, seseorang kemudian diharapkan mampu berkolaborasi dengan baik.

“Dengan kolaborasi, target bisa diupayakan lebih tinggi dan hasilnya lebih baik dibandingkan jika kita melakukan sendiri,” imbuhnya.

Di penutup materi dia berpesan, “Hiduplah di jalan yang baik dan bermanfaat. Dan hidup hidupilah Muhammadiyah lillahi ta’ala.” (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version