Menyenangkan! Awal Masuk Sekolah Siswa Asyik Berkreasi Origami

Siswa 3E Mudipat berkreasi dengan kertas origami. (Mulyanto/PWMU.CO)

PWMU.CO – Awal masuk sekolah di SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang Surabaya tahun pelajaran 2024/2025 dengan suasana yang menyenangkan dengan tidak langsung membuka buku pelajaran, tetapi mengasah kreativitas siswa, Senin (22/7/2024).

Di kelas 3-E Mudipat ini, siswa membuat kreasi dari origami. Di awal masuk sekolah kegiatannya adalah ta’aruf, mengenal guru juga sesama teman baru. Lalu setelah saling berkenalan, siswa diajak untuk membuat kreasi origami.

Ada yang membuat kreasi kodok, burung, pesawat, ikan, dan lainnya dari kertas origami warna-warni. Semua siswa antusias membuat kreasi origami itu. Siswa bahkan tak segan untuk bertanya dan meminta arahan guru untuk membuat kreasinya. Alhasil kreasi origami siswa keren-keren.

Salah satu siswa, Shanum Sadara S., yang sengaja membawa banyak kertas origami dari rumah, mengaku senang dengan kreativitas tersebut. Menurutnya membuat kreasi dari origami banyak manfaatnya.

“Senang banget, kita bisa melatih imajinasi kita, mau bikin apa bisa. Dan membuat origami bisa melatih daya ingat kita,” kata siswi bercita-cita dokter itu lantas tersenyum.

Sama dengan Shanum, Arsenio Willem A. juga mengatakan sangat menarik dan menyenangkan membuat kreasi dari origami. Dia bahkan membuat banyak kreasi origami. Katanya untuk disumbangkan kepada ustadznya agar ditampilkan di kelas.

“Ya sebagai hiasan. Kan keren kalau kelasnya dihiasi kreasi Origami,” ucap siswa yang bercita-cita menjadi TNI AL itu.

Kepala SD Mudipat, Edy Susanto MPd mengatakan pada kurikulum merdeka ini pembelajaran berpusat pada siswa atau student center learner. Dikatakan, Mudipat memang mengedepankan prinsip belajar mudah dan menyenangkan. Siswa harus senang dalam belajar bukan sebaliknya.

“Guru harus kreatif dan inovatif serta berorientasi pada tumbuh kembang optimal pada semua aspek kehidupan siswa. Ya bagus agamanya, akhlaknya, akademiknya, dan non akademiknya. Siswa bersekolah itu harus senang. Itulah esensi pendidikan,” ucap pria asli Nganjuk itu.

Penulis Mulyanto editor ‘Aalimah Qurrata A’yun

Exit mobile version