Penampakan Mahasiswa Korea Selatan saat Naik Reog Ponorogo; Liputan Rihan Dwidarmawati, kontributor PWMU.CO Ponorogo, Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Umpo.
PWMU.CO – Antusiasme meliputi 13 mahasiswa Korea Selaran saat mereka mengikuti kegiatan Aksara Adiwarna Kesugihan, di Taman Sekar Wilis, Desa Kesugihan, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Ahad (7/8/2022).
Acara yang diselenggarakan diselenggarakan oleh Mahasiswa Public Relations Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Ponorogo (Umpo) yang bekerja sama dengan Pemerintah Desa Kesugihan itu merupakan even prelaunching Sanggraloka Sekar Wilis.
Beberapa pejabat hadir dalam kegiatan ini. Seperti Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olahraga Bambang Hermawan SE; Ketua Bidang SD Dinas Pendidikan Edy Supriyanto; Kepala Dinas Sosial dan P3A (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Gulang Winarno SH MM; Kaprodi Ilmu Komunikasi Umpo Krisna Megantari SSos MA; dan Kepala Desa Kesugihan Sugeng Riyanto.
Terdapat beberapa acara dalam prelaunching Sanggraloka Sekar Wilis, yaitu penulisan aksara Jawa secara massal oleh siswa SD dan SMP, flashmob, dan penampilan reog “Onggo Dipo” Kesugihan. Ada pula penandatanganan prelaunching Taman Sekar Wilis ini dilakukan oleh H. Seni Ssos MM—Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo, yang mewakili Bupati Ponorogo H Sugiri Sancoko SE MM.
Saat kesenian reog Onggo Dipo tampil, 13 mahasiswa yang sedang ada di Ponorogo sangat antusias melihatnya. Bahkan dua mahasiswa naik di kepala reog saat kesenian asli Ponorogo itu tampil. Mahasiswa tersebut kemudian melakukan foto bersama dengan tim reog, tokoh masyarakat, dan panitia Aksara Adiwarna Kesugihan.
Baca sambungan di halaman 2: Sanggraloka Sekar Wilis
Sanggraloka Sekar Wilis
Sanggraloka Sekar Wilis adalah salah satu taman yang menjadi destinasi wisata di Desa Kesugihan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Taman yang berdiri sejak tahun 2018ini sudah pernah digunakan sebagai pusat kegiatan desa, perkemahan, dan kegiatan oleh beberapa klub motor.
Namun, karena adanya pandemi Covid-19 kegiatan yang melibatkan banyak massa terpaksa dihentikan untuk mengurangi penyebaran pandemi Covid-19.
Seiring pemberhentian kegiatan, pembangunan pada taman ini juga dihentikan. Sehingga pada tiga tahun terakhir, taman ini kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat sekitar.
Dengan latar belakang itu mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Umpo yang sedang menjalankan praktikum menggelar pre-launching yang dikemas dengan nama Aksara Adiwarna Kesugihan. yang di dalamnya juga terdapat penulisan aksara jawa secara massal oleh siswa SD dan SMP secara serentak juga penampilan kesenian reog “Onggo Dipo” dari Desa Kesugihan. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni