Refleksi Prof Zainuddin Maliki: Indonesia Belum Merdeka dari Pemburu Rente. Kolom ini khusus untuk menyambut HUT Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia. Prof Zainuddin Mailki adalah Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PAN.
PWMU.CO – Berkat pengorbanan para pejuang, Indonesia berhasil mengusir para penjajah yang telah membuat bangsa Indonesia menderita berabad-abad. Baru setelah merdeka, bangsa Indonesia bisa bekerja keras mengisi kemerdekaan.
Hingga kini memasuki usia 77 tahun banyak capaian di banyak bidang. Indonesia sudah masuk sebagai anggota G20—negara yang ekonominya turut mempengaruhi ekonomi global. Namun, sayangnya Indonesia belum bisa berada di halaman depan pergeseran kekuatan global dari Barat ke Asia yang tengah berlangsung sekarang ini.
Guna memenuhi amanat founding fathers untuk membangun negara yang kuat agar selain bisa melindungi segenap tumpah darah dan rakyat Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, juga agar Indonesia turut serta menciptakan perdamaian dunia.
Untuk itu seharusnya Indonesia bisa hadir sebagai motor pergeseran kekuatan global. Motor pergeseran kekuatan global itu saat ini masih berada di tangan China, Jepang, India, dan beberapa negara Asia lainnya.
“Pemburu rente hanya mengejar keuntungan, tanpa peduli keuntungan yang diperolehnya menyebabkan Indonesia menanggung banyak beban sehingga kian jauh dari cita-cita nasional.”
Salah satu sebab negeri ini belum bisa berada di halaman depan pergeseran kekuatan global, karena masih kuatnya pemburu rente. Kekuatan itu salah satu sebabnya karena mendapatkan dukungan plutokrat yang memiliki kewenangan mengambil kebijakan.
Pemburu rente hanya mengejar keuntungan, tanpa peduli keuntungan yang diperolehnya menyebabkan Indonesia menanggung banyak beban sehingga kian jauh dari cita-cita nasional.
Mereka masih belum dapat kita habisi, sehingga mereka masih bisa beroperasi dan menjadi penyebab munculnya berbagai ironi. Betapa tidak, sebut misalnya negeri penghasil CPO—bahan mentah minyak terbesar di dunia—tetapi mengalami kelangkaan minyak goreng.
Baca sambungan di halaman 2: Dukungan Plutokrat
Discussion about this post