Lomba Agustusan SD Muhsida Ada Filosofinya

Lomba sepeda lambat SD Muhsida.

PWMU.CO– Lomba Agustusan di SD Muhammadiyah Sidayu (SD Muhsida) Gresik berlangsung meriah, Kamis – Jumat (18-19/8/2022).

Semua siswa mengikuti acara merayakan HUT Kemerdekaan RI ke 77 ini. Macam lomba Agustusan yang diadakan seperti memindahkan karet dengan sedotan menggunakan mulut, memasukan paku ke dalam botol, balap kelereng, sepeda lambat, kepruk kendil, menyusun gelas piramida, dan berebut kursi singgasana.

Anak-anak kelas 1 sampai 6 sangat antusias mengikuti lomba. Kamis empat lomba yaitu estafet karet, balap kelereng, memasukkan paku dalam botol, dan sepeda lambat.

Hari Jumat tiga lomba, yakni kepruk kendil, lomba menyusun gelas piramida, berebut kursi singgasana.

Pelaksanaan tiap lomba dipandu enam guru. Ada yang dua lomba dilakukan bersamaan sehingga halaman sekolah ramai oleh sorak-sorai siswa.

Lomba memasukkan paku ke dalam botol berjalan seru. Pinggang peserta diberi tali yang ujungnya menggantung paku.

Paku yang menggantung itu harus dimasukkan ke dalam botol dengan cara jongkok. Siapa yang paling cepat memasukkan, dialah pemenangnya. Penonton banyak memberi komando dan semangat kepada wakil kelasnya.

Abdus Shomad SPd, Waka Kesiswaan yang juga Ketua Panitia, menjelaskan, lomba memasukkan paku dalam botol melatih keseimbangan dan kesabaran.

”Meskipun terlihat mudah, tetapi tidak semua orang bisa memasukkan paku ke dalam botol karna ada talinya,” katanya.

Selanjutnya lomba sepeda lambat. Beda dengan balap sepeda yang adu cepat, pemenang lomba ini adalah peserta yang paling belakang masuk garis finish.

Aturan mainnya, sepeda berjalan lambat, tidak boleh keluar garis yang telah dibuat, tidak jatuh, dan bisa bertahan lebih dari 5 menit.

Lomba lainnya seperti balap kelereng, kepruk kendil, membuat piramida dengan gelas, dan merebut singgasana juga berjalan seru.

Kepala SD Muhammadiyah Sidayu Fajar Setiawan menyampaikan berbagai lomba yang dilangsungkan untuk menumbuhkan semangat serta mengokohkan kekompakan dan kebersamaan antar siswa.

”Lomba itu mnjalin kekompakan, persaudaraan, dan persatuan sehingga kerukunan di antara siswa terjaga,” kata Fajar.

Penulis Mohammad Khoiruddin Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version