Rektor Unila Ditangkap KPK: Prof Zainuddin Maliki: Ini Peringatan bagi Rektor Lain! Semestinya rektor hadir sebagai pilar pemberantasan korupsi, tetapi ini justru terjaring OTT
PWMU.CO – Penangkapan Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Karomani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jumat (19/8/2022) mengundang keprihatinan Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PAN Prof Dr Zainuddn Maliki MSi.
“Saya sangat prihatin Rektor Universitas Lampung terjaring OTT KPK. Semestinya rektor hadir sebagai pilar pemberantasan korupsi, tetapi ini justru terjaring OTT,” katanya pada PWMU.CO Selasa (23/8/2022) petang.
Zainudin Maliki berharap perguruan tinggi yang lain terjauh dari peristiwa memprihatinkan itu. “Saya berharap para rektor perguruan tinggi kita punya komitmen tinggi dalam pemberantasan korupsi,” tuturnya.
Oleh karena itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya periode 2003-2007 dan 2007-2011 itu, mengharapkan perguruan tinggi negeri dan swasta terus meningkatkan komitmen dalam menjadikan kampus bersih. Bukan hanya bersih infrastruktur fisiknya, tetapi bersih juga dari tindakan-tindakan permisif.
“Saya yakin dengan terus berusaha menguatkan prinsip good governance dan clean government kampus-kampus kita akan terhindar dari godaan melakukan praktik korupsi,” harap Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur tahun 2015-2020 itu.
Bahan Evaluasi
Menurut Zainuddin Maliki peristiwa yang menimpa Rektor Unila ini cukup jadi peringatan dan bahan evaluasi terhadap dunia pendidikan di Indonesia.
“Bahkan bukan hanya perlu melakukan evaluasi terhadap orientasi pendidikan tinggi saja, tetapi evaluasi terhadap orientasi pendidikan nasional kita,” ujarnya
Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur 2008-2011 dan 2011-2014 itu menegaskan dalam hal ini pendidikan bukan hanya soal meningkatkan kecerdasan literasi dan numerasi. Pendidikan juga bukan hanya sekadar diorientasikan untuk menyediakan tenaga kerja yang siap pakai.
“Perlu dicatat, pendidikan adalah terutama menyangkut upaya membangun manusia-manusia terdidik dan bermental kuat,” dia menegaskan.
Dia menambahkan, banyak riset membuktikan kemajuan sebuah bangsa bukan ditentukan karena memiliki sumber daya alam yang banyak tetapi ditentukan oleh jumlah manusia-manusia terdidik dan bermental kuat. (*)
Penulis/Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post