Motivasi Positif
Berbagai motivasi dan afirmasi positif juga dia lontarkan sepanjang proses pembuatannya. Alhasil, para siswa yang terbagi menjadi lima kelompok itu tetap berusaha bekerja sama menyelesaikan tantangan.
Tak jarang, sambil menempel satu per satu permennya, mereka juga memakan permen yang mereka bawa dalam jumlah banyak. “Pas bikin sambil dicemil (permennya). Anak-anak sangat senang ketika berhasil selesai,” ungkap guru yang juga alumnus SD Mugeb itu.
Tryas ikut merasa lega saat melihat semua siswa puas bisa menyelesaikan tantangan bikin buket, meski butuh tambahan waktu satu jam pelajaran. “Lebih dari satu jam. Waktu Pengembangan Diri dua jam pelajaran, ditambah satu jam pelajaran lagi,” jelasnya.
Stereotip perempuan lebih telaten membuat kerajinan tangan tidak berlaku di kelas IV Kalimantan. Dari tantangan membuat buket permen yupi itu, Tryas menemukan buket kelompok siswa laki-laki justru yang paling bagus.
Sambil melihat hasil kerja kelompoknya, salah satu siswa Jaka Samudra berkomentar, “Tahu cara bikinnya gini, kemarin ngasih Ustadzah ini pas Hari Guru!” Buket itu mengingatkannya pada momentum Hari Guru Sedunia atau biasa disebut World Teachers Day pada 5 Oktober lalu.
Tryas pun menyimpulkan, meski dirasa sulit, pembelajaran ini meningkatkan kreativitas anak. Selain itu, kemahiran ini bisa bermanfaat ketika nantinya mereka mau memberikan hadiah buket untuk orang-orang tersayang.
Mengetahui hal ini, Kepala SD Mugeb Mochammad Nor Qomari SSi menyatakan, tantangan yang dianggap susah dan butuh waktu lama itu memang memerlukan peran sosok guru. “Memberi motivasi di awal agar mereka yakin dan percaya diri dengan kemampuan dirinya dan pasti bisa menyelesaikan tantangan itu,” ujarnya.
Menurut Ari, sapaannya, ini bagian dari proses memupuk kepercayaan diri dan ketangguhan anak. Harapannya, anak semakin siap menerima tantangan-tantangan selanjutnya yang akan mereka hadapi.
“Pendampingan orangtua di rumah dan guru di sekolah yang memberikan suntikan percaya diri dan meyakinkan mereka bisa menyelesaikan semua tantangan yang ada itulah yang anak butuhkan,” imbuhnya. (*)
Discussion about this post