Juara Dunia 2022: Islam, Qatar, dan Paris Saint Germain

Pesantren
Prima Mari Kristanto

Juara Dunia 2022: Islam, Qatar, dan Paris Saint Germain, oleh Prima Mari Kristanto.

PWMU.CO – Alhamdulillah Qatar sebagai negara Islam telah selesai dan sukses menggelar Piala Dunia 2022 pertama di Jazirah Arab.

Selamat untuk tim Argentina, Lionel Messi, Angel Di Maria, Kylian Mbape, dan kawan-kawan. Akhirnya Messi berhasil mewujudkan mimpi menyamai prestasi sang legenda Diego Maradona mengangkat trophy piala dunia untuk Argentina.

Sungguh luar biasa di usia yang beranjak senja 35 tahun Messi masih kuat bertahan memimpin rekan-rekannya di tim nasional Argentina. Usia Diego Maradona jauh lebih muda kala mengangkat trophy Piala Dunia Mexico 1986 untuk Argentina. Di tahun tersebut Diego Maradona dalam usia 26 tahun kala memimpin rekan-rekannya mengalahkan Jerman Barat 3-2 di pertandingan final.

Dari Piala Dunia Qatar 2022 bisa dipetik hikmah darah segar, muda Mbappe dan kawan-kawan gagal menghadang darah kental, senior Lionel Messi, Angel Di Maria dan kawan-kawan.

Bintang Lionel Messi nyaris redup kala diputus kontrak oleh Barcelona yang merekrutnya sejak usia 12 tahun. Dengan berurai air mata Messi kala itu mengucapkan perpisahan pada rekan, manajemen, dan fans Barcelona.

Beruntung dalam usia senja sepakbola masih ada Paris Saint Germain (PSG) yang menerima Messi. Tidak mudah bagi Messi mendapat posisi di PSG karena harus bersaing dengan darah muda Mbappe dan Neymar.

PSG sejak dimodali Qatar Sports Investment (QSI) menjelma sebagai tim elite Eropa. Sebelumnya sepakbola Prancis di level Champions Eropa identik dengan AS Monaco, Olimpique Marseile, dan Olimpique Lyon.

QSI membangun tim impian dengan memboyong pemain-pemain tenar. Selain Messi dan Mbappe, ada Angel Di Maria yang bersinar di final dengan mencetak gol. Bek Maroko Hakimi yang tampil di semi final juga tercatat sebagai rekan Messi, Mbappe, Di Maria di PSG.

Messi dan Mbappe berbagi gelar individu sebagai pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak. Selamat untuk Argentina, Prancis, dan Qatar yang sukses menyuguhkan final ideal Argentina-Perancis nan atraktif dan alot sepanjang pertandingan sampai drama adu penalti.

Kegagalan Prancis yang kedua dalam adu penalti seperti kala bersua Italia dalam final Piala Dunia Jerman 2006.

Dakwah Qatar

Dakwah Islam juga digelar oleh pemerintah Qatar selama Piala Dunia dan menang. Tim-tim yang mencoba mengampanyekan LGBT satu persatu tumbang, pulang lebih cepat. Qatar bisa menampilkan wajah Islam dengan indah. Isu radikalisme dan perang yang sering distigmakan identik dengan kawasan Arab dibungkam otoritas Qatar dengan kerja profesional.

Sukses Qatar menggelar Piala Dunia 2022 tidak lepas dari visi ekonomi dan investasinya melalui Qatar Investment Authority (QIA).

Dari wikipedia disebutkan QIA didirikan pada tahun 2005 oleh Emir Qatar, Hamad bin Khalifa Al Thani, untuk mengelola surplus minyak dan gas alam pemerintah Qatar.

Sebagai hasil dari strategi yang dinyatakannya untuk meminimalkan risiko dari ketergantungan Qatar pada harga energi, dana tersebut sebagian besar berinvestasi di pasar internasional (Amerika Serikat, Eropa, dan Asia-Pasifik) dan di dalam Qatar di luar sektor energi.

Sebelum pembentukan QIA pada tahun 2005, Kementerian Keuangan Qatar memiliki tim in-house kecil untuk menginvestasikan pendapatan dari surplus anggaran. Visi Nasional Qatar 2030 meramalkan pergeseran dari pendapatan berbasis gas alam ke investasi tipe QIA antara sekarang dan nanti.

Investasi QIA di bidang olahraga termasuk kepemilikan Paris Saint Germain dijalankan QSI. Investasi QIS di Indonesia yang terkenal adalah kepemilikan saham mayoritas PT Indosat Tbk.

Semoga negeri kita bisa tertular Qatar dalam pengelolaan investasinya, terutama dalam mengelola sumber daya alam yang melimpah ini. Jika dengan minyak dan gas saja Qatar bisa, insyaallah Indonesia yang punya batubara, gas, sawit, hutan dan lain-lain termasuk laut yang luas pasti bisa lebih baik dari Qatar.

Tahun depan, 2023 Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Meskipun ajang tersebut jauh levelnya daripada Piala Dunia Qatar 2022, tetapi sangat strategis sebagai ajang promosi menggelar event lebih besar termasuk piala dunia level senior.

Tahun 2007 Indonesia bisa menggelar even sepakbola piala Asia. Untuk menuju tuan rumah Piala Dunia, entah tahun berapa, banyak hal yang harus disiapkan utamanya investasi di bidang olahraga. Qatar bisa, semoga Indonesia bisa. Wallahualambishawab (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version