IPM Lengkong Berbagi Bingkisan untuk Anak Yatim; Liputan Ain Nurwindasari
PWMU.CO – Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) Desa Lengkong Kecamatan Cerme,Gresik, Jawa Timur, mengadakan bakti sosial untuk anak yatim yang ada di desa setempat. Acara ini diselenggarakan di Masjid An-Nur Lengkong Ahad (16/4/2023).
Mengusung tema ‘Indahnya Berbagi di Bulan Suci Ramadhan’, PR IPM Lengkong membagikan sebanyak 27 paket santunan kepada anak-anak yatim usia sekolah.
“27 anak, maksimal kelas 3 SMA. Alhamdulillah tahun ini ada rejeki banyak dibantu anak-anak (anggota PR IPM Lengkong). Paket santunannya berupa amplop (uang) 200 ribu per anak dan parcel,” kata Muhammad Dimas, Ketua PR IPM Lengkong saat dihubungi via WhatsApp.
Dimas, panggilan akrabnya, menjelaskan bakti sosial untuk anak yatim ini telah terselenggara setiap Ramadhan dari tahun ke tahun. Adapun dananya diperoleh dari infak warga ‘Aisyiyah yang merupakan jamaah Masjid An-Nur dan hasil usaha penjualan takjil PR IPM Lengkong selama Ramadhan.
“Dana dari penarikan jamaah Aisyiyah, dari proposal, Hamba Allah Dan ketambahan Keuntungan penjualan Menu Dapur IPM,” terangnya.
Menu dapur IPM merupakan usaha yang dijalankan oleh PR IPM Lengkong selama Ramadhan dengan menjual makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Mereka berjualan di tepi jalan, di depan SMP Muhammadiyah 08 Benjeng. Hasil usaha tersebut seluruhnya disumbangkan untuk kegiatan baksos anak yatim ini.
Namun demikian usaha tersebut tidak berjalan lama, “Tapi berjalan selama satu pekan saja. Karena terkendala waktu, tenaga juga cuaca hujan sehingga tidak bisa maksimal. Selain itu mereka merasa ada penurunan daya beli masyarakat akhir-akhir ini,” ungkapnya.
Hadir sebagai pemateri dalam kegiatan ini, Hudzaifaturrohman SThI, anggota Majelis Tarjih dan Tajdid dan Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik. Ia pun mengapresiasi kegiatan baksos yang diadakan IPM. Dia jugamemberikan motivasi kepada anak-anak yatim penerima baksos
“Bagus kegiatan ini, menunjukkan anak-anak IPM Lengkong punya kepedulian dan mau bergerak. Namanya gerakan, maka memang harus bergerak,” ucapnya.
Ia lantas memberikan nasihat khusus untuk anak-anak yatim yang ada di hadapannya agar kelak menjadi orang sukses.
“Biar jadi orang yang sukses maka harus belajar mandiri. Mandiri itu dimulai dari keinginan sendiri berupa niat dan azam, lalu bergerak melangkahkan kakinya, tanpa ada suruhan orang lain,” tuturnya.
Hudzaifah menjelaskan mandiri juga berarti seseorang bisa mempertanggungjawabkan apa yang dia lakukan, kalau dia melakukan hal yang baik dia akan menerima hasilnya, ketika dia melakukan hal yang buruk maka dia harus memperbaiki.
Hikmah Puasa
Terkait puasa, ia mengingatkan, “Puasa tidak sekadar menahan lapar dan dahaga, tapi juga harus menjaga lisan kita, Kalau sudah menahan lapar dan dahaga tapi ucapan tidak baik, maka puasanya akan sia-sia,” terangnya.
Selain itu, ia menuturkan bahwa hikmah berpuasa selain fisik seseorang menjadi sehat, akhlak juga menjadi baik dan spiritualnya juga baik. Tidak lupa Hudzaifah memotivasi anak-anak tersebut agar giat menuntut ilmu.
“Orang yang melakukan amalan harus punya ilmunya, maka kita harus senantiasa belajar. Ilmu itu harus diamalkan, karena jika tidak diamalkan seperti pohon tidak berbuah,” jelasnya.
Ia meyakinkan bahwa orang yang menempuh perjalanan dalam menuntut ilmu akan mendapatkan kebaikan-kebaikan. Ia juga mengingatkan terkait berbakti kepada orang tua.
“Bahwa seorang anak yatim maupun piatu, atau bahkan yatim piatu maka tugasnya adalah mendoakan kedua orang tua, dan doa kita dapat diterima ketika kita berilmu dan beramal shalih,” tandasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post