Peringati Hari Bakti Dokter, IDI Lamongan Gelar Pengobatan Massal

Peringati Hari Bakti Dokter, IDI Lamongan Gelar Pengobatan Massal. dr Zaki Mubarok Sp THT-KL melakukan pemeriksaan Hidung (Rahma Ismayanti/PWMU.CO)
Peringati Hari Bakti Dokter, IDI Lamongan Gelar Pengobatan Massal. dr Arif Surgana Sp THT-BKL melakukan pemeriksaan Hidung (Rahma Ismayanti/PWMU.CO)

Peringati Hari Bakti Dokter, IDI Lamongan Gelar Pengobatan Massal. Liputan Rahma Ismayanti dan Nanda Rizaldi Syauki Aufar, Kontributor PWMU.CO Lamongan

PWMU.CO – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lamongan bekerjasama dengan Puskesmas Dradah dan Dokter Muda FK UMSurabaya melaksanakan kegiatan Pengobatan Massal dan Pengabdian Masyarakat.

Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Lamongan Medical Week di hari ke-2. Pengobatan massal tersebut spesialisasi Pemeriksaan USG Ginjal & Penyakit Dalam, Deteksi Stunting, dan Pemeriksaan THT.

Selain itu, agenda ini adalah untuk menyambut Hari Bakti Dokter Indonesia dan Hari Jadi Kabupaten Lamongan. Kegiatan dilaksanakan di Balai Desa Mlati Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan pada hari Senin, (22/5/2023).

Acara dibuka oleh Kepala Desa Mlati, Kepala Puskesmas Dradah, serta Ketua IDI Lamongan yang kemudian dilanjutkan dengan pengobatan massal.

Ketua IDI Cabang Lamongan, dr Budi Himawan, SpU mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada para pasien, utamanya masyarakat Lamongan.

“Dan kegiatan ini merupakan persembahan dari IDI untuk masyarakat Lamongan di Hari Bakti Dokter Indonesia,” ucapnya.

Kepala Desa Mlati, Drs Bambang Hermanuhadi menyambut baik kegiatan yang berlangsung di wilayah kerjanya.

“Saya sangat senang dengan diadakan acara pengobatan massal seperti ini, karena warga Desa Mlati bisa mendapatkan pengobatan dengan mudah dan jarak tempuh yang sangat dekat,” ujarnya.

Pelayanan terbagi dalam 6 meja, yaitu : 1) pendaftaran, dan pengukuran berat badan; 2) anamnesis dan skrining oleh dokter muda; 3) pemeriksaan tekanan darah oleh Dokter Muda; 4) Pemeriksaan penunjang (GDA, kolesterol, asam urat); (5) Konsultasi Dokter Spesialis (Spesialis Urologi, Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Anak, dan Spesialis THT); (6) Pengobatan.

Foto bersama tim pelaksana Lamongan Medical Week hari ke-2 (Rahma Ismayanti/PWMU.CO)

Rata-rata Keluhan Nyeri Sendi

Di antara dokter spesialis yang melaksanakan pelayanan ini adalah: dr Eko Budi Santoso SpPD, dr Denny Vianto SpPD, dr Budi Himawan SpU, dr Yusian Eri Fitria SpA, dan dr Arif Surgana Sp THT-BKL.

Kegiatan sangat ramai dengan dihadiri 159 pasien. Salah satu pelayanan yang paling banyak didatangi ialah pada pelayanan penyakit dalam. Sebagian besar peserta yang datang adalah usia di atas 50 tahun.

“Banyak warga desa Mlati yang ter-skrining penyakit Hipertensi, Diabetes Mellitus dan Osteoarthritis (OA). Rata-rata pengobatan yang diberikan adalah karena keluhan nyeri sendi.” Yoga Eko Saputra, salah satu dokter muda memberikan penjelasan.

“OA (osteoarthritis) merupakan suatu penyakit degeneratif yang disebabkan peradangan kronis pada sendi akibat kerusakan pada tulang rawan,” lanjutnya.

Salah satu pasien lansia yang datang yaitu Muknayati (55 tahun). Ia rela menunggu antrian lama sejak pagi untuk mendapatkan pengobatan gratis, padahal jarak rumah ke tempat kegiatan lumayan jauh, Muknayati sudah lama memiliki keluhan nyeri pada lututnya.

“Sudah lama saya menunggu di sini dari pagi untuk bisa mendapatkan pengobatan. Alhamdulillah ada pengobatan gratis ini, penyakit saya mudah-mudahan bisa sembuh,” ucapnya.

Ajeng Khalisya, salah satu dokter muda yang bertugas mengatakan, untuk jenis pengobatan lainnya seperti pemeriksaan USG ginjal, pemeriksaan THT dan Penyakit anak juga tidak ramai didatangi oleh warga.

“Beberapa warga melakukan USG ginjal dengan keluhan gangguan dalam berkemih dan nyeri pinggang,” tutur Ajeng.

Peserta yang dating sempat bertanya-tanya perihal pembayaran dalam melakukan pemeriksaan USG.

“Semua pemeriksaan termasuk pemeriksaan USG ini dan pengobatan gratis bapak-ibu, tidak dipungut biaya apapun,” ungkap dr Budi Himawan SpU kepada warga Desa Mlati. (*)

Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version