SMAM 1 Nganjuk Jalin Kerja Sama dengan IISM Malaysia, Ini Empat Programnya

SMAM 1 Nganjuk Kerjasama dengan IISM Malaysia, Ini Empat Programnya, liputan kontributor PWMU.CO Nganjuk Imam Fanani.
Khaharuddin bin Abdul Rahman (kiri) bersama Andik Joko Santoso usai MoU. SMAM 1 Nganjuk Kerjasama dengan IISM Malaysia, Ini Empat Programnya (Istimewa/PWMU.CO)

SMAM 1 Nganjuk Jalin Kerja Sama dengan IISM Malaysia, Ini Empat Programnya, liputan kontributor PWMU.CO Nganjuk Imam Fanani.

PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 1 Nganjuk menjalin kerjasama dengan International Islamic School Malaysia (IISM). Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan (signing collaboration) memorandum of understanding (MoU), Senin (5/6/2023) di GKB 1 Lt. 7 Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus).

Signing collaboration ini merupakan inisiasi dari Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non-Formal Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan difasilitasi oleh International Relation Office (IRO) Unimus

Selain delegasi SMA Muhammadiyah (SMAM) 1 Nganjuk, acara juga diikuti oleh ratusan peserta dari 60 sekolah dari berbagai provinsi di Indonesia. Diantaranya dari Jatim, Jateng, DKI Jakarta dan Sumatera Barat.

Letter Of Intent International Collaboration antara IISM dengan SMAM 1 Nganjuk ini ditandatangai oleh CEO IISM Khaharuddin bin Abdul Rahman dan Kepala SMAM 1 Nganjuk Andik Joko Santoso SPd.

Sister School dan Student Exchange

Andik Joko Santoso menyampaikan, ada empat program yang ditawarkan dalam kerjasama ini. Yaitu International Sister School Program, Student and Staff Exchange Program, Twinning Program, dan International Curriculum.

Sister School merupakan program di mana sebuah sekolah di satu negara menjalin kemitraan dengan sekolah di negara lain untuk menjalankan berbagai kegiatan kolaboratif.

“Melalui program ini SMAM Nganjuk dan IISM akan membangun hubungan erat antara sekolah-sekolah yang terlibat. Mereka akan saling berbagi pengalaman, sumber daya, dan praktik terbaik dalam bidang pendidikan,” ujarnya.

“Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman lintas budaya, memperluas pengetahuan siswa, dan memperkuat kerjasama antara dua lembaga pendidikan,” jelas Andik ketika ditemui PWMU.CO Rabu (7/6/23).

Student Exchange, lanjutnya, adalah program dimana siswa dari satu sekolah memiliki kesempatan untuk mengunjungi sekolah mitra di negara lain untuk jangka waktu tertentu.

“Program ini akan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengalami lingkungan belajar yang baru. Mengeksplorasi budaya yang berbeda, dan memperdalam pemahaman mereka tentang dunia global,” ungkapnya.

“Siswa yang terlibat dalam program ini akan memiliki kesempatan untuk belajar dan berinteraksi dengan siswa dari budaya yang berbeda. Meningkatkan keterampilan sosial, kemandirian, dan pemahaman mereka tentang keragaman budaya,” lanjutnya.

Twinning Program dan International Curriculum

Adapun Twinning Program, sambungnya, merupakan program dimana dua sekolah yang terlibat menjalin hubungan kemitraan yang lebih intens. Program ini melibatkan pertukaran sumber daya dan kolaborasi yang mendalam dalam pengembangan kurikulum, metode pengajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler.

“Tujuannya kedua sekolah akan saling mendukung dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta mengembangkan inovasi pendidikan yang berkesinambungan,” terangnya.

Terakhir adalah program International Curriculum. Melalui program ini sekolah dimungkinkan bisa melakukan adopsi kurikulum internasional dalam proses pembelajaran. SMAM 1 Nganjuk dan IISM akan saling berbagi dan menerapkan pendekatan metode dan materi pembelajaran yang diakui secara internasional.

“Kurikulum internasional ini akan memberikan siswa kesempatan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang isu-isu global. Memperluas pengetahuan mereka di berbagai bidang, dan mempersiapkan mereka untuk tantangan dunia yang semakin terhubung secara global,” paparnya.

Sekolah Kompetitif

Dia mengungkapkan, adanya kerjasama internasional merupakan berkah tersendiri. Dengan adanya MoU, dia berharap SMAM 1 Nganjuk bisa menjadi inspirasi bagi sekolah lain khususnya sekolah Muhammadiyah di Kabupaten Nganjuk. Ini agar bisa mengadakan hal serupa sehingga sekolah-sekolah Muhammadiyah bisa bersaing secara kualitas dengan sekolah yang lain.

“Jika ada sekolah Muhammadiyah yang berminat, kami siap memfasilitasi terselenggaranya hal serupa,” pesannya.

Andik yang langsung hadir di Unimus berharap agar kerjasama ini dapat memacu semangat go international. Guna menciptakan lingkungan pendidikan berkualitas, memperluas wawasan siswa, serta membangun hubungan yang erat antar bangsa.
“Semoga kerjasama ini bisa menjadi keberkahan SMA Muhammadiyah 1 Nganjuk. Aamiin,” pungkasnya. (*)

Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version