Cara Mengasah Tiga Antena yang Diberikan Allah pada Manusia

Dr Ir Ridwan Hasan Saputra MSi saat menyampaikan materi (Istimewa/PWMU.CO)

Cara Mengasah Tiga Antena yang Diberikan Allah pada Manusia, liputan kontributor PWMU.CO Surabaya Anang Pujimanto

PWMU.CO – Menyongsong tahun ajaran baru 2023-2024, SD Muhammadiyah 4 (SD Mudipat) Surabaya Jawa Timur mengadakan Recharging di Aula Din Syamsuddin, Jumat (14/7/2023).

Kegiatan yang diikuti guru dan tenaga kependidikan (GTK) dan perwakilan dari SD Muhammadiyah 19 Surabaya ini mengangkat tema Menjadi GTK Berkah, Sejahtera, dan Banyak Karya.

Acara ini dihadiri Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngagel Ahmad Zaini, Sekretaris PCM Ngagel Sugeng Purwanto, dan Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah PCM Ngagel Suyatno.

Hadir sebagai narasumber anggota Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non-Formal (PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Ir Ridwan Hasan Saputra MSi. Pria yang juga Pendiri Klinik Pendidikan MIPA (KPM) itu mengatakan manusia diciptakan Allah dengan diberi tiga antena untuk mengarungi kehidupan.

“Manusia itu Allah berikan tiga antena untuk mengarungi kehidupan yaitu panca indera, akal, dan hati. Setelah diberi ketiga antena itu, kita manusia harus menjaga dan mengasahnya agar menjadi manusia yang lebih baik,” katanya.

Pertama yang harus diasah adalah panca indera. Caranya dengan rutin berolahraga dan menjaga pola makan yang seimbang sehingga badan selalu dalam keadaan sehat agar bisa bekerja dengan baik dan beribadah dengan tenang.

Kedua, lanjutnya, adalah akal. Akal harus diasah terus dengan cara belajar. Di Mudipat tadi saya dengar ada 12 guru yang dikirim ke Kampung Inggris Pare untuk belajar bahasa Inggris.

“Satu hal yang sangat penting, mungkin banyak yang lupa. Belajar ilmu apapun baik formal maupun nonformal niatkan untuk mencapai ridha Allah bukan untuk meraih gelar,” katanya.

Dia menuturkan, otak harus selalu diasah, tetapi niatnya harus ridha Allah. Ketika niatnya ridha Allah pasti ilmunya bermanfaat.  Ketika mengasah akal dengan niat ridha Allah, itu akan membuka pintu rezeki baru.

“Tetapi kalau niatnya bukan ridha Allah biasanya rezekinya begitu-begitu saja,” tambahnya.

Baca sambungan di halaman 2: Mengasah Hati

Dr Ir Ridwan Hasan Saputra MSi saat menyampaikan materi (Istimewa/PWMU.CO)

Mengasah Hati

Ridwan Hasan Saputra menjelaskan mengasah hati itu ada hubungannya dengan ghaib. Misalnya kita pergi ke masjid untuk shalat berjamaah agar mendapat pahala 27 derajat.

“Itu hal ghaib kan, tapi kalau orang tidak percaya hal ghaib, maka tidak shalat berjamaah, shalat sendiri,” katanya.

Kalau kita percaya pada yang ghaib, sambungnya, nanti kita bisa merasakan hal-hal ghaib juga. Contohnya sedekah. Ketika sedekah, kita percaya dapat pahala yang luar biasa.

Cara mengasah antena hidup yang ketiga, yaitu hati. “Mengerjakan shalat 5 waktu, puasa Ramadhan, zakat merupakan cara agar hati kita terasah. Termasuk juga mengerjakan amalan Sunnah. Misalnya shalat dhuha, baca al-Quran, puasa Senin Kamis, sedekah dan lain-lain,” jelasnya.

Ada satu amalan di Muhammadiyah agar hati terasah yaitu mengurus Amal Usaha Muhammadiyah, misal sekolah atau panti asuhan. Hati semakin terasah jika mengurus sekolah air mata atau sekolah kecil.

Dia mengatakan mengurus sekolah air mata hati lebih terasah daripada mengurus sekolah mata air (sekolah maju). “Maka ketika orang-orang yang mengurus sekolah mata air kalau ingin hatinya lebih terasah, ibadahnya harus dikencangkan lagi,” tuturnya.

Dia berpesan agar hidup jangan baik-baik saja. “Hidup itu jangan baik-baik saja, kalau hidup itu baik-baik saja kita harus waspada, pasti ada yang tidak baik yang menimpa hidup kita,” pesannya.

Jadi, tekannya, jangan berpikir hidup itu selalu yang enak-enak saja, baik-baik saja. Misalnya gaji besar, rumah besar, anak-anak pintar. Berpikirnya jangan selalu begitu. Itu nanti akan ada musibah yang datang. Hidup itu harus ada yang tidak baik supaya hidup kita benar,” tandasnya. (*)

Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version