![](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2023/07/WhatsApp-Image-2023-07-23-at-20.11.15-edited.jpeg?resize=958%2C431&ssl=1)
Tamu Asing Geleng-Geleng
Prof Mu’ti menceritakan bahwa banyak tamu dari luar negeri yang hadir di Kantor PP Muhammadiyah menanyakan bahwa apakah Muhammadiyah itu terdiri dari orang-orang kaya?
“Saya jawab bahwa Muhammadiyah tidak terdiri dari orang-orang konglomerat meskipun ada beberapa. Tapi kita punya banyak orang yang kaya gagasan, ide dan jiwa,” katanya.
Terus perbincangan berlanjut, “Bagaimana orang Muhammadiyah bisa wakaf dan donasi begitu hebat?”
“Jawabannya adalah karena kita berwakaf dan berdonasi hanya mengharap ridha Allah semata,” kata Mu’ti.
Kemudian, kata Mu’ti, mereka hanya bisa geleng-geleng dan berkata hal yang demikian itu adalah terlalu indah.
“Oleh karena itu Muhammadiyah hadir dalam rangka menegakkan kalimah tauhid seperti syajaratun thayibah, mencerdaskan umat dan bangsa dan mewujudkan rahmatan lil ‘alamin,” tuturnya.
Di akhir ceramahnya Prof Mu’ti berpesan pada musyawirin tiga hal tentang Musycab.Pertama pilihlah pemimpin yang terbaik. Kedua clear artinya setelah selesai tidak ada muncul pemimpin tandingan. Ketiga memutuskan dan menetapkan program-program yang bermutu, karena di era disrupsi sekarang ini hal yang tidak bermutu akan mati. (*)
Penulis Luqman Wahyudi Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post