Sambeledos Cumi dan Pentol Ijo, Resep Mahasiswa KKN di PCM Lakarsantri

Sambeledos cumi hasil pelatihan UMKM mahasiswa UMSurabaya di PCM Lakarsantri. (Ichsan/PWMU.CO)
Sambeledos cumi hasil pelatihan UMKM mahasiswa UMSurabaya di PCM Lakarsantri. (Ichsan/PWMU.CO)

PWMU.CO – Sambeledos dan pentol ijo menjadi menu praktik pelatihan UMKM oleh mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Surabaya di Aula Masjid al-Qohhar Raya Lidah Kulon Lakarsantri, Ahad (13/8/2023).

Pelatihan UMKM digelar mahasiswa KKN UM Surabaya Kelompok 36 di PCM Lakarsantri. Ada 20 mahasiswa yang ber-KKN di daerah ini.

Resep pertama pembuatan sambeledos cumi  disampaikan oleh mahasiswa Fahima. Bahan membuat sambal adalah bawang putih 2 bungkul, 2 bawang bombay, ¼ kg cabai merah, ½ kg cabai kecil, gula, garam, dan sedikit penyedap rasa.

Fahima menjelaskan cara mengolah adonan dibagi dua. Sebagian diblender kasar. Sebagian diblender halus.

”Langkah berikutnya ditumis sampai hampir kering. Setelah itu ditumis lagi dengan minyak goreng sampai tanak,” kata dia menerangkan.

Kemudian masukkan potongan cumi sebagai varian rasa. Kalau suka teri atau paru boleh juga untuk varian rasa sambal lainnya.

Semerbak aroma sambal yang digoreng langsung membuat selera peserta ingin mencicipi. Begitu sambal matang dipersilakan untuk mencicipinya. ”Hmm benar-benar sedap,” kata peserta.

Setelah itu sambal dikemas dalam botol bersih. Biaya pembuatan sambal hanya Rp 15 ribu.

”Ini adalah resep nenek,” kata Fahima. ”Sambal dalam botol ini bisa tahan sampai tujuh hari tanpapengawet karena digoreng yang cukup. Tapi habis pakai harus disimpan dikulkas,” ujarnya.

Brand yang dipajang Sambeledos Cumi diberikan untuk PCM Lakarsantri. Bisa dikembangkan untuk bisnis UMKM oleh warga Muhammadiyah di sini.

Mahasiswa UMSurabaya memberikan pelatihan UMKM membuat sambal. (Ichsan/PWMU.CO)

Pentol Ijo

Berikutnya pembuatan pentol ijo dipaparkan oleh Muhammad Al-Hakim Danurwindo SE MM, dosen UM Surabaya.

Bahannya daging  ½ kg, 1 ons tetelan, 1 ons daging ayam, terigu, dan sawi sebagai varian rasa dan pewarna alami.

Bumbu terdiri bawang putih, bawang merah goreng, garam.  

Cara membuatnya daging, tetelan, digiling hingga lembut. Lalu masukkan bumbu dan sawi. Sayur sawi membuat pentol berwarna ijo. Setelah semua bahan digiling terakhir masukkan sedikit tepung terigu. Giling lagi hingga lumat.

Adonan daging siap dicetak menjadi pentol dengan cara ambil segenggam lalu ditekan hingga keluar di sela jempol dan telunjuk. Ukuran pentol dibuat sesuai selera. Pentol yang jadi dimasukkan dalam air mendidih. Kalau sudah mengapung berarti matang siap disajikan.

Hakim Danurwindo memberi tips mengenali  kadar daging pentol di pasaran. Kalau digigit, bagian pentol warna merah berarti banyak dagingnya. Kalau warna putih berarti banyak tepungnya.

Terbatasnya waktu, dua resep tahu susu dan naget tahu tidak tersampaikan. Hanya beberapa peserta yang sempat bertanya tentang resep dua tersebut. Seperti Yustini dan Mariati, pengelola konsumsi di Masjid al-Qohhar.

Mariati, peserta pelatihan, antusias dengan sambal cumi untuk dijual. ”Alhamdulillah ada tiga resep yang dapat dari acara hari ini. Ada sambal cumi, resep tahu susu, dan pentol ijo,” ujarnya.

Ketua Kelompok 36 KKN UM Surabaya, Fahrul Fadli, menyampaikan acara ini adalah rangkaian dari program pengabdian masyarakat. Program lainnya mengajar di MIM 28, TPQ al-Qohhar, pembentukan organisasi kepemudaan, dan kerja bakti.

Penulis Ichsan Mahyudin  Editor Sugeng Purwanto

Exit mobile version