Syekh dari Yaman Hadir di MBS Madinatul Ilmi Smamsatu Gresik

Para Santriwati MBS Madinatul Ilmi berfoto bersama usai kajian al-Qur’an bersama Syaikh Ahmad bin Muhammad Al Faqir Al Yamani (15/8/2023)
(Nur Laili Alfi Syahro/PWMU.CO)

PWMU.CO – Syekh dari Yaman hadir dan mengisi kajian al-Qur’an di MBS Madinatul Ilmi Smamsatu Gresik Senin-Selasa (14-15/8/2023). Acara berlangsung di Masjid Al-Qolam Smamsatu Gresik dan Asrama MBS Putra di Jalan Nyai Ageng Arem Arem II/20C.

Kajian yang bertema “Tantangan Generasi Muda dalam Menghafal Al-Qur’an” disampaikan oleh Syekh Ahmad bin Muhammad Al-Faqir Al-Yamani serta dimoderatori dan diterjemahkan oleh Mudir MBS Madinatul Ilmi SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Muhammad Naufal Lc MSI.

Dalam kajiannya Syekh Ahmad menerangkan tentang urgensi mempelajari al-Qur’an baik dalam memperbaiki bacaan sesuai tartilfashahah, dan upaya menghafalnya serta mempelajari bahasa Arab sebagai dasar untuk memahami kandungan kandungan di dalamnya.

Syekh Ahmad juga menyampaikan, “Sebuah kesuksesan dalam menghafal al-Qur’an harus disertai dengan kesungguhan dalam mempelajari dan menghafal al-Quran dan jangan membuang waktu dengan banyak bermain di dunia maya dan media sosial,” ujarnya seperti diterjemahkan Naufal.

Baca sambungan di halaman 2: Bukan yang Pertama

Para santri putra MBS Madinatul Ilmi berfoto bersama usai kajian al-Qur’an bersama Syeikh Ahmad bin Muhammad Al Faqir Al Yamani (16/8/2023) (Muhammad Naufal/PWMU.CO)

Bukan yang Pertama

Kehadiran Syekh dari Timur Tengah di MBS Madinatul Ilmi Smamsatu Gresik bukanlah yang pertama. Sebelumnya di tahun 2021 datang Syekh Nashuruddin Ishim Attamady, seorang ahli Qiraah Sab’ah dari Mesir.

Pada tahun 2022 Syekh Ahmad Saleem Sulaiman Abu Anza, seorang ahli hadits dan tahsinul Qur’an dari Gaza Palestina datang mengisi kajian khusus kepada santri dan santriwati program MBS Smamsatu Gresik

Kehadiran Syekh Ahmad disambut bahagia oleh santri dan santriwati seperti yang disampaikan oleh Diyanah Nabiilah kelas XI Saintek 1 

“Kajian hari ini membuat saya kagum dan terinspirasi untuk terus belajar bahasa Arab dan mendalami al-Qur’an,” ujarnya.

Selain itu Mudir M. Naufal mengatakan datangnya syekh dari Timur Tengah menjadi pengalaman tersendiri bagi santri dan santriwati

“Selain mendapatkan ilmu dari masayikh yang datang terkait al-Qur’an santri juga mengetahui berbagai lahjah Arab yang berbeda dari berbagai negara di Jazirah Arab,” jelasnya.

Kegiatan ditutup dengan doa dan foto bersama SyEkh Ahmad, ustadz dan ustadzah, serta santriwati dan santriwati. (*)

Penulis Hadiyatan Wasilah Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version