Santriwati MBS Madinatul Ilmi Belajar dan Belanja Olahan Kayu dan Batok di Kediri

Para Santriwati mengexplore berbagai alat yang dibuat dari batok kelapa dan kayu di Doom’s Handicraft Kediri) (Hadiyatan Wasilah/PWMU.CO)

PWMU.CO – Santriwati MBS Madinatul Ilmi SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik Jawa Timur mengikuti kegiatan Study and Enterpreneur Trip yang dilaksanakan di Kediri, Kamis (23/5/2024).

Sebanyak 60 santriwati yang terdiri dari 36 santriwati kelas XI dan 24 santriwati kelas X belajar berwirausaha dan bertadabuur alam dalam kegiatan tersebut.

Salah satu usaha yang dikunjungi oleh para santriwati adalah Doom’s Handicraft yakni pusat pengolahan dan pembelian kerajinan tangan dari batok kelapa dan kayu yang berlokasi di Desa Sonorejo Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri.

Dalam kegiatan tersebut santriwati datang ke galeri pada pukul 08.00 WIB yang disambut oleh pemilik Doom’s Handicraft Pak Asnomo Hadi, selanjutya santriwati melihat berbagai olahan dari batok kelapa seperti penggaruk, centong, irus, celengan, sandal rematik, alat pemijat, cangkir, mangkuk hingga hiasan rumah dari bambu.

Para santriwati mengaku sangat senang bisa mengunjungi galeri tersebut karena mengetahui batok kelapa dapat dibuat menjadi berbagai benda salah satunya Rivka Elya Noor santriwati. Siswa kelas XI Saintek 3 ini mengaku barangnya lucu lucu dan gak nyangka bisa dibuat segala jenis benda dan harganya murah.

Santriwati MBS Madinatul Ilmi Smamsatu Gresik Kunjungi Pengolahan Kayu dan Batok Kelapa Doom’s Handicraft Kediri Dalam Kegiatan Study and Enterpreneur Trip (Yasmin Yusnita Hasan/PWMU.CO)

Selanjutnya santriwati diarahkan menuju tempat produksi yang jaraknya sekitar 800 meter dari galeri, uniknya santriwati diangkut dengan odong odong menuju kesana, sesampainya santriwati melihat proses pengolahan mulai dari memotong bahan, mengamplas, mengelem, hingga menjadi barang yang diinginkan

Meski banyak serpihan-serpihan kayu yang bertebaran, Salsabila Sumarno Putri kelas X1 merasa tertarik untuk mencoba mengelem bakal batok kelapa yang akan dijadikan cangkir. “Hal baru buat saya ternyata pembuatannya cukup rumit apalagi dengan banyaknya serpihan amplas kayu,” jelasnya

Kemudian para santri dibekali motivasi oleh pemilik galeri Pak Domo. Dia mengingatkan untuk menggali potensi yang dimiliki. “Anak anak gak usah malu jika ingin berusaha meski trendnya sekarang kerja di kantor, menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan lainnya, tapi percayalah menjadi pemilik usaha juga merupakan pekerjaan yang mengasyikkan, jadi kalau ada yang suka menggambar atau berkreasi dengan barang barang tertentu coba kembangkan siapa tahu bisa jadi usaha yang menguntungkan,” ujarnya.

Dia menuturkan, menjadi pelaku usaha juga dapat memberi manfaat untuk sekitar. “Menjadi pelaku usaha juga tidak kalah mentereng apalagi bisa bermanfaat untuk sekitar, bisa memberi pekerjaan untuk orang orang yang membutuhkan, semoga bisa menjadi inspirasi untuk cita cita kalian ke depan,” ungkapnya. (*)

Penulis Hadiyatan Wasilah. Editor Ichwan Arif.

Exit mobile version