Curhat Guru Smamsatu soal Minat Baca Gen-Z

Guru Bahasa Inggris Smamsatu saat bertanya pada Budi Setyarso, Curhat Guru Smamsatu soal Minat Baca Gen Z (Dwi Ayu Kurniawati/PWMU.CO)

PWMU.CO – Curhat guru SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik M. Ali Safa’at SPd terungkap di acara Resepsi Bersama Media PWM Jatim, di Aula Mas Mansur Sabtu (18/5/2024). Perhelatan ini kembali diselenggarakan di Aula Mas Mansur Gedung Muhammadiyah Jatim, Jalan Kertomenanggal IV No. 1 Surabaya.

Mr Ali, hadir memenuhi undangan Bersama Kontributor PWMU.CO asal Smamsatu lainnya. Yakni Akhmad Akmal Rifqi SPd, Estu Rahayu SAg, Evi Damayanti SPd MH, Dwi Ayu Kurniawati SSosio, dan Hadiyatan Wasilah SPd MPd.

Setiba di lokasi acara, para kontributor menyiapkan makanan khas Gresik bubur romo. Menurut Estu, alasan membawa bubur ini karena banyak kontributor yang belum tahu dan penasaran akan cita rasanya. 

Dwi Ayu menambahkan, “Bahkan orang Gresik sendiri, belum tentu pernah makan bubur romo. Contohnya di Gresik utara, bubur romo kurang popular di sana.” 

Selanjutnya ratusan kontributor dari berbagai daerah diajak untuk mengikuti talkshow bertema  ‘Membangun Website Komunitas Menjadi Besar dan Menguntungkan’. Narasumbernya Direktur PT Tempo Inti Media Tbk Budi Setyarso.

Kontributor Smamsatu Gedung Muhammadiyah Jatim Jatim. Dari kiri: Akhmad Akmal Rifqi, Dwi Ayu Kurniawati, Estu Rahayu, Hadiyatan Wasilah, Evi Damayanti, dan M. Ali Safa’at (Dwi Ayu Kurniawati/PWMU.CO)

Di sesi tanya jawab, Mr Ali, sapaan Staf PPDB Smamsatu itu ingin menggali kiat-kiat gemar membaca bagi gen Z. Guru Bahasa Inggris itu menanyakan bagaimana agar tulisan atua berita yang diterbitkan memiliki banyak pembaca, terutama dari kalangan siswa. 

“Di perpustakaan kami ada yang namanya Healing Corner. Di Healing Corner anak-anak bisa makan, minum kopi, sambil membaca. Membaca apapun tidak ditentukan. Pokoknya membaca.” ujarnya. Namun Ali mengakui keberadaan Healing Corner belum maksimal untuk menumbuhkan semangat gen Z dalam membaca.

Merespon pertanyaan menarik tersebut, Budi Setyarso menjawab, “Mungkin bisa dimulai dengan mengikuti apa yang digemari mereka. Contoh membuat cuplikan berita di YouTube, TikTok, Instagram, dan lain-lain,” ujarnya. 

Menurutnya, hal ini nanti yang akhirnya akan menggiring mereka untuk melihat kelanjutannya untuk membaca berita yang kita buat. (*)

Penulis Evi Damayanti Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version