PWMU.CO – Bertemu Mufti Polandia, Abdul Mu’ti bahas masalah makanan halal dan hisab. Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti bertemu Mufti Polandia Tomasz Muskiewicz, Kamis (14/9/2023).
Ikut dalam pertemuan tersebut Dr Merek Maroñ, Central for Comparative Srudies of Civilizations Jagiellonian University in Krakow. Sementara Abdul Mu’ti didampingi Diplomat KBRI Warsaw Muhammad Arief Ramadhadan Joan Nike Afilia.
“Kami berbagi informasi, pengalaman, tantangan, dan peluang kerja sama Muslim Indonesia, khususnya Muhammadiyah dengan Polandia dalam berbagai bidang,” kata Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti MEd kepada PWMU.CO, Jumat (15/9/2023) siang.
“Kami juga bicara masalah makanan halal dan penetapan Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha,” tambahnya. Dia mengungkapkan, di Polandia umat Islam menetapkan Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha dengan hisab, bukan dengan rukyah.
Abdul Mu’ti menyampaikan, secara keseluruhan, Muslim di Polandia hanya sekitar 100 ribu dari lebih dari 37 juta penduduk Polandia. “Meski demikian, mereka tidak ada kesulitan dalam mengamalkan ajaran Islam,” katanya. Dia pun sempat mengikuti shalat Dhuhur di salah satu masjid di Warsawa, Ibu Kota Polandia.
Dalam pertemuan tersebut Mufti Polandia memakia jas lengkap. Penampilannya tidak seperti mufti Timur Tengah dengan jubah dan sorban. Kepada Abdul Mu’ti, Tomasz Muskiewicz dan Merek Maroñ mengaku pernah berkunjung ke Indonesia. Keduanya terkesan dengan keindahan Indonesia.
Sebelum ke Polandia, Abdul Mu’ti mewakili Muhammadiyah menghadiri pertemuan dan dialog internasional untuk perdamaian antaragama dan budaya di Berlin, Jerman, Ahad-Selasa (10-12/9/2023).
Forum ini diselenggarakan oleh komunitas Sant’Egidio Italia dan dihadir 4.000 peserta dari seluruh dunia. Pembukaan dilaksanakan pada Ahad, (10/9) di Verti Music Hall Mercedes-Platz 2.
Selain dia, perwakilan Indonesia lain yang hadir adalah mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Direktur Wahid Institute Yenny Wahid.
Abdul Mu’ti menjadi pembicara pada dua sesi, yakni Chlidren’s Rights: a Responsibility of Adults (Senin, 11/9/2023) dan The Culture of Living Together (Selasa,12/9/2023). (*)
Editor Mohammad Nurfatoni