Bertemu Wali Kota Samarkand untuk Memperkuat Hubungan Indonesia-Uzbekistan

Bertfoto bersama usai pertemuan (Amirsyah Tambunan for PWMU.CO)

Bertemu Wali Kota Samarkand untuk Memperkuat Hubungan Indonesia-Uzbekistan; Oleh Dr Amirsyah Tambunan, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI); Ketua Rombongan Muihabh MUI di Uzbekistan

PWMU.CO – Setelah menziarai makam Imam Bukhari, Jumat (29/9/2023), delegasi Muibah MUI ke Uzbekistan bertemu dengan Wali Kota Samarkand Fazlidin Umarov, di Hotel Savitsky Plaza Kota Samarkand Sabtu (30/9/23).

Imam Masjid Imam Bukhari dan Ketua Pusat Kajian Imam Bukhori, Barot Amonov ikut mendampingi wali kota. Sementara delegasi terdiri dari 52 tokoh Islam dari berbagai ormas kegamaan itu, termasuk Muhammadiyah dan NU.

Dalam pertemuan tersebut saya, sebagai ketua delegasi, menyampaikan bahwa hubungan bilateral Indonesia dan Uzbekistan sangat baik. Saya menegaskan agama Islam membuat hubungan kedua negara semakin maju pesat karenanya kami mengajak agar dapat berkolaborasi. 

Seperti pada Agustus 2023 lalu, ulama Samarkhan juga telah berkunjung ke Indonesia. Kami juga akan menyebarkan budaya dan bahkan membuka restoran dengan aneka makanan khas Uzbekistan di Indonesia. 

Samarkand salah satu kota terbesar di Uzbekistan yang diperjuangkan oleh Amir Timur Lenk sebagai pahlawan yang disegani di Uzbekistan.  

Di Samarkhan ada 504 tempat wisata. Kunjungan wisatawan mencapai 4 juta orang per tahun. Destinasi wisata diminati wisatawan dari berbagai negara. Sebagian berziarah ke makan Imam Bukhari, Imam Turmuzi, dan lain-lian. 

Menurut Fazlidin Umarov, waktu dua hari tidak cukup untuk mengunjungi Samarkan. “Satu kali melihat lebih baik dari pada 100 kali mendengar dari orang lain,” ujarnya.

Selain banyaknya destinasi wisata, di Samarkhan ada 130 suku bangsa. Selain Islam ada 17 agama lain. Menurut wali kota, keragaman itu seperti satu keluarga yang rukun dan damai. 

Baca sambungan di halaman 2: Menyambut Baik

Bertfoto bersama usai pertemuan (Amirsyah Tambunan for PWMU.CO)

Menyambut Baik

Saya menyambut baik hubungan kedua negara semakin maju pesat ini. Karena selain faktor budaya juga secara keagamaan memiliki komitmen yang sama untuk saling mendukung misi pendidikan, dakwah, bahkan wisata halal. 

Saya mengingatkan, kita dapat mengatasi berbagai hambatan termasuk perbedaan bahasa dan budaya kedua negara. Tapi kita harus terus memperkuat persatuan sejalan perintah Allah dalam Ali Imran 103.

وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ۚ وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوَٰنًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”

Dalam pertemuan ini Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, menegaskan salah satu tugas MUI melindungi umat (himayatul ummah) melalui persatuan umat yang berhimpun di MUI. 

Ketua MUI lainnya KH Cholil Nafis menegaskan kerjasama bidang dakwah dan ukhuwah saat ini dan ke depan sangatlah penting dengan merawat persaudaraan atau ukhuwah untuk kebersamaan kedua negara. Misalnya melalui pertukaran dai dan mahasiswa di lembaga pendidikan kedua negara. 

KH Cholil Nafis hadir sebagai unsur NU. Sedangkan dari Muhammadiyah ada Muhamamd Ziyad, Al Washliyah Yusnar Yusuf, Dewan Masjid Indonesia Bunyan Saptomo, DDII Mashadi,  Matla’ul Anwar Trisna, dan lain-lain. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version