Mengunjungi Pabrik Wingko, SMP Mutuba Implementasikan P5

Mengunjungi Pabrik Wingko, SMP Mutuba Implementasikan P5 (M Sande Ariawan/PWMU.CO)
Mengunjungi Pabrik Wingko, SMP Mutuba Implementasikan P5 (M Sande Ariawan/PWMU.CO)

PWMU.CO – Mengunjungi pabrik wingko dilakukan siswa-siswi kelas VII-A SMP Muhammadiyah 1 Babat (SMP Mutuba), Selasa, (10/10/2023).

Kunjungan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai bagian dari pelaksanaan kurikulum merdeka.

Koordinator fasilitator P5, Sholihah SPd mengatakan, kegiatan ini mengambil tema kearifan lokal, sehingga sekolah mengunjungi potensi lokal yang ada di Kota Babat yakni pabrik wingko.

“Harapan kami para siswa dapat mengetahui proses pembuatan wingko secara langsung untuk dipelajari dan dipraktikkan dalam kegiatan project ini,” ucapnya.

Dia mengatakan, wingko menjadi salah satu jajanan khas Babat atau Lamongan. Di Kecamatan Babat banyak sentra produksi wingko atau ndustri rumahan yang memproduksi wingko.

“SMP Muhammadiyah 1 Babat memilih Wingko Agung untuk menjadi tempat field trip, karena industri ini sudah menghasilkan produk wingko berkualitas dan tersebar di seluruh daerah,” imbuhnya.

Pemilik pabrik wingko Agung Suroso menyampaikan ungkapan kegembiraan kepada siswa-siswi SMP Mutuba yang sudah berkenan mengunjungi pabrik ini.

“Kami senang sekali anak-anak ada program yang mengenalkan potensi dari khas lokal kota Babat. Harapannya nanti mereka tidak sekedar mengenal namun, siapa tahu suatu saat ada yang bisa membuka usaha semacam ini sehingga khas lokal daerah tidak akan pernah terputus generasi,” ucap Agung.

Salah satu siswa kelas VII-A Wakhidatul Maghfiroh mengaku senang sekali dapat mengetahui proses pengolahan wingko.

“Selama ini hanya dapat menikmati saja tanpa tahu proses pembuatannya, jadi senang sekarang bisa tahu,” ujar siswi yang sekaligus santri asrama tahfidz ini.

Pelaksanaan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada bulan Oktober ini dilaksanakan oleh kelas VII-A, VII-B dan VIII. Adapun tema yang diambil berbeda-beda, yaitu kearifan lokal, gaya hidup berkelanjutan dan bangun jiwa ragaku.

Kepala SMP Mutuba, Muhammad Sande Ariawan
mengaku memberikan ruang sepenuhnya kepada setiap fasilitator project untuk mensupport pelaksanaan P5 ini.

“Harapannya, produk dari masing-masing tema dapat menjadi karya kreatif yang dapat meningkatkan kualitas project siswa setiap tahun,” ucapnya.

Penulis M Sande Ariawan Editor Nely Izzatul

Exit mobile version