Orang Muhammadiyah yang Lucu Dulunya NU

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti dalam Tabligh Akbar Resepsi Milad Ke-111 Muhammadiyah dan Milad Ke-106 Aisyiyah yang berlangsung di Perguruan Muhammadiyah Mojopetung, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Ahad (26/11/2023) (Terry Angria Putri Perdana/PWMU.CO)

PWMU.CO – Kehadiran Abdul Mu’ti selalu membuat susana segar, penuh canda. Seperti yang terjadi dalam Tabligh Akbar Resepsi Milad Ke-111 Muhammadiyah dan Milad Ke-106 Aisyiyah yang berlangsung di Perguruan Muhammadiyah Mojopetung, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Ahad (26/11/2023) pagi.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti menjelaskan Muhammadiyah berusaha untuk setiap kehadirannya di manapun berada memberikan manfaat dan memberikan maslahat bagi seluruh masyarakat. Baik itu Muslim maupun non-Muslim. Karena itulah, yang belajar di perguruan tinggi Muhammadiyah tidak hanya mereka warga Muhammadiyah dan tidak hanya mereka yang beragama Islam. 

“Dalam cacatan saya, di kampus Muhammadiyah itu sebagian besarnya adalah dari saudara-saudara kita, keluarga Nahdhatul Ulama. Karena itu, terima kasih Pak Ketua Cabang NU yang sudah mengikhlaskan putra-putrinya belajar di Muhammadiyah,” ucap Prof Mu’ti pada Rais Syuriah Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Dukun KH Ahmad Thoyyib Mas’udi  yang turut hadir dalam acara tabligh akbar. Seluruh hadirin dibuat tertawa.

“Dari situ kemudian melahirkan varian baru dalam Muhammadiyah, namanya Munu, Muhammadiyah-NU. Sehingga di Muhammadiyah itu ada guyonan kalau ada orang Muhammadiyah yang ngajinya pinter, jangan-jangan itu termasuk muhajirin dari Nahdhiyin. Termasuk kalau ada Muhammadiyah yang lucu, itu katanya dulunya NU, sehingga saya ini sering disebut NU-nya masih terasa, karena lucu,” katanya, membuat seluruh hadirin kembali tertawa berjamaah.

Prof Mu’ti lalu menceritakan peristiwa menarik di Solo. Ketua Pimpinan Cabang IMM Kota Surakarta ternyata merupakan mahasiswa Universitas Nahdhatul Ulama Surakarta.

“Jadi banyak juga warga Muhammadiyah yang belajar di NU. Karena itu, kalau ini semua bisa kita bangun bersama-sama, insyaaallah, tidak hanya umat Islam ini yang rukun, tapi bangsa ini juga akan semakin kuat karena ukhuwah islamiyah bainal Muhammadiyyin wa Nahdhiyyin itu akan terbangun dengan sekuat-kuatnya dan sebaik-baiknya,” jelasnya yang kemudian disambut dengan kata amin hadirin.

“Ini ada juga yang komentar, katanya dengan Mas Anies dan Cak Imin ini maju, itu katanya simbol persatuan antara Muhammadiyah dengan NU, katanya begitu. Tapi mudah-mudahan, nanti siapapun yang terpilih, itulah presiden kita,” imbuhnya membuat seluruh penonton bersorak dan bertepuk tangan.

Penulis Terry Angria Putri Perdana Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version