Rakerpimda Aisyiyah Lamongan: Yang Sudah Disatukan Jangan Diluluhlantakkan

Suasana Rakerpimda Aisyiyah Kabupaten Lamongan di Villa Mada Indragiri Batu, Jawa Timur, Sabtu (2/12/2023). Rakerpimda Aisyiyah Lamongan: Yang Sudah Disatukan Jangan Diluluhlantakkan. (Novita Dwi Nur Hidayah/PWMU.CO)

PWMU.CO – Rakerpimda Aisyiyah Lamongan dikemas menarik dan menggembirakan oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Lamongan di Villa Mada Indragiri Batu, Jawa Timur, Sabtu (2/12/2023). 

Ketua PDA Lamongan Diyana Mufidati SAg SPd mengatakan, lokasi yang cukup jauh dari Lamongan, dengan meninggalkan anak, suami, dan keluarga, merupakan jihad melalui Aisyiyah. 

“Kejenuhan pasti datang ketika kita berdiskusi di tempat yang sama, maka dengan suasana baru, dan dibersamai dengan healing maka diharapkan mampu merumuskan program-program baru yang bisadisinergikan antarmajelis, maka dengan bergembira juga tetap memikirkan bagaimana Aisyiyah ke depan,”katanya.

Dia menekankan perlunya kegiatan ini ditulis. “Perjalanan kita meninggalkan jejak sejarah tidak akan terhapuskan oleh masa bila ditulis,” katanya. 

“Semoga kita selalu diberikan kekuatan untuk melangkah bersama beraisyiyah. Maka jangan bercerai berai. Apa yang sudah disatukan jangan sampai diluluhlantakkan,” tuturnya.

Menurutnya, dengan menjalin kerja sama dan hubungan silaturahmi antaranggota merupakan pembangunan awal untuk proses pembangunan kekeluargaan di Aisyiyah agar lebih dekat dan akrab merangkai konsolidasi hati atau pembangunan emosional hati. 

Tepat dengan pukul 13.30 WIB tanggal 2 Desember 2023 dengan mengucapkan bismillahirahmanirrahimRapat Kerja Pimpinan Daerah (Rakerpimda) dibuka.

Oleh-Oleh Muktamar

Diyana Mufidati juga menyampaikan Risalah Perempuan Berkemajuan oleh-oleh dari Muktamar Ke-48 Aisyiyah Solo tahun 2022.

Di dalamnya memuat karakter perempuan berkemajuan dan komitmen perempuan berkemajuan. Menurutnya ini penting disosialisasikan ke warga Aisyiyah untuk menjadi pimpinan yang beriman dan bertakwa. 

“Menjadi pimpinan tidak selamanya di depan, tetapi bisa di tengah dan di belakang. Contoh ketika ada agenda di tingkatan wilayah, maka kita menjadi pemimpin yang di tengah, ketika kita berada di ranting dan dicabang kita adalah anggota yang siap merangkul, membersamai kegiatan di tengah umat,” katanya. 

Dia menegaskan, taat beribadah juga perlu pimpinan, perlu pemimpin yang memberikan contoh baik di masyarakat. “Cinta masjid merupakan langkah konkret yang mampu mendapatkan kemuliaan yang luar biasa ketika shalat di masjid daripada di rumah,” tambahnya.

Selanjutnya di menegesakan tentang komitmen penguasan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan siar dan dakwah Aisyiyah di era sekarang ini. “Dengan semangat mengemban amanah dan melanjutkan kepemimpinan, maka tercipta sinergitas antaranggota pimpinan akan mampu menjalankan dengan program kerja dengan bersama-sama,” tutur Diyana Mufidati. (*) 

Penulis Novita Dwi Nur Hidayah Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version