Jurnalisme Itu Fardhu Khifayah, Pelatihan Menulis Berita MPI PCIM Malaysia

Suasana Pelatihan Penulisan dan Penerbitan Berita PCIM Malaysia, di Sekretariat PRIM-PRIA Kepong Batu Kentonmen, Jalan Ipoh Kuala Lumpur, Malaysia, Ahad (3/12/2023). Jurnalisme Itu Fardhu Khifayah. (Mundzirin Mukhtar for PWMU.CO)

PWMU.CO – Jurnalisme itu fardhu khifayah. Anggota Dewan Pakar Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr Sonny Zulhuda menyampaikan hal itu pada Pelatihan Penulisan dan Penerbitan Berita. 

Kegiatan ini digelar MPI Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia di Sekretariat PRIM-PRIA Kepong Batu Kentonmen, Jalan Ipoh Kuala Lumpur, Malaysia, Ahad (3/12/2023).

“Dalam konteks dakwah jurnalisme adalah fardhu kifayah atau kewajiban kolektif. Jadi harus ada yang mencitrakan, memberitakan tentang kegiatan Persyarikatan Muhammadiyah. Kalau tidak ada yang memberitakan kita semua berdosa,” katanya dalam materi Pengantar Media dan Publikasi.

Menjurutnya ini bukan termasuk riya. “Jadi tidak ada hubunganya atau salah kalau dalam konteks dakwah dikatakan riya,” tambahnya

Sonny Zulhuda juga mengapresiasi kegiatan ini. Dia menegaskan, “Sejatinya delapan prioritas program PP Muhammadiyah yang merupakan hasil rekomondasi Muktamar Ke-48 di Surakarta 2022 berhubungan sangat erat dengan media dan publikasi.”

Pelatihan yang diikuti 50 peserta dari PRIM-PRIA se-Malaysia ini dipandu oleh  Zulhilmi B.IRK MHIM kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-Qur’an oleh Ananda Irdina Minhatul Mawla. 

Masih Ada Sesi Berikutnya

Ketua MPI PCIM Mundzirin Mukhtar dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih kepada peserta yang antusias mengikuti program ini, bahkan ada yang yang datang lebih awal dari jadwal dimulainya acara. 

Menurutnya pelatihan ini adalah salah satu program unggulan MPI PCIM Malaysia. “Kenapa kami sebut progam unggulan? Karena program ini bersiri dalam  periode 2023-2025 ini,” jelasnya. 

Dia menjelaskan ada 2 sesi pelatihan lagi yang akan diselenggarakan dengan mengundang fasilitator koresponden Antara Kuala Lumpur Virna Puspa Setyorini dan Pempinan Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni.

“Kita juga akan mengundang Pak Agus Setiawan (MPI PP Muhammadiyah) dan Ustadz Syaiful Hadi sebagai pembicara, semoga dimudahkan. Bismillah semoga ikhtiar kita mendapat ridha dari Allah SWT,” jelas Mundzirin. 

Dia bercerita kalua mendapat bimbingan dan dorongan dari Sonny Zulhuda dan Muhammad Ali Imran Lc MA sehingga bersemangat dan aktif memberitakan kegiatan PCIM Malaysia.

Baca sambungan di halaman 2: Masa Depan Muhammadiyah Bukan Fisikal, tapi Digital

Masa Depan Muhammadiyah Bukan Fisikal, tapi Digital

Ketua PCIM Malaysia Muhammad Ali Imran Lc MA dalam amanatnya mengajak para peserta mengingat kembali kata Ketua PP Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad bahwa masa depan Muhammadiyah ini bukan fisikal, tapi digital.

“Oleh karena itu, adalah perlu dan wajib diadakan pelatihan seperti ini supaya bukan hanya Pak Mundzirin yang bergerak di bidang pemberitaan,” tegasnya. Dia juga berharap akan lebih banyak lagi berita tentang kegiatan Persyarikatan Muhammadiyah di ranting-ranting PCIM Malaysia.

Umai juga mengingatkan para peserta tentang mudahnya menerbitkan berita sekarang berkat internet, oleh karena itu tidak ada alasan bagi warga biasa, menulis berita layaknya wartawan profesional.

Selanjutnya, fasilitator pelatihan Aditya Pratama SS memberikan materi berkenaan tentang pentingnya informasi dan berita yang baik, serta nilai penting dan dampak penulisan dan penerbitan berita bagi peradaban manusia, baik di masa lalu atau masa kini.

Sekretaris MPI PCIM Malaysia ini menyebutkan, banyak tokoh Muhammadiyah yang merupakan wartawan. Dia juga mengamini pernyataan Sonny Zulhuda dan Muhammad Ali Imran tentang pentingnya partisipasi warga Muhammadiyah. 

Aditya mengajak peserta dan warga Muhammadiyah pada umumnya, untuk turut menulis berita dan menerbitkannya melalui pelbagai media, terkhusus webside PCIM Malaysia. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version